Arca menjadi cukup tegang dan hanya bisa menatap ke arah depan agar ia tidak menyaksikan kembali hal aneh di dengan kedua matanya ini.
"Ini tidak buruk, tapi entah kenapa aku cukup merinding. Bagaimana tidak? Aku baru saja melihat singa betina tersenyum lembut seperti seekor kucing yang manis di depan majikannya," batin Arca, bergidik ngeri.
"Jangan terlalu jelas menolak sikapku, kamu ini tidak sopan," celetuk Mina, membuat Arca mengulas senyuman masam.
"Maafkan saya, Bu. Kami kan terlalu sering melihat Inu sebagai seorang lelaki berambut panjang!" celetuk Arca, membuat Mina menepuk keningnya ampun.
Sementara Tama malah mendelik kaget mendengar apa yang di ucapkan lelaki itu.
"Berarti jika seperti itu, saat latihan kalian akan berguling di arena yang sama dan ganti baju di dalam satu ruangan?"
"Ya!"
"Tidak, Pak!!"
"Mana yang benar?"
*****