"Sepertinya ia tewas di tempat, sayang sekali. Seperti ia gadis yang tinggal di rumah Tuan Tama, kan? Gadis gila itu."
"Apa kata Anda?" seru Hani, menatap ketiga tetangganya yang seketika menoleh saat mendengar suaranya.
"Oh, Bu Hani ... saya dengar dari suami saya, katanya gadis itu ... mantan tunangan Tuan Tama yang sedikit memiliki gangguan mental, berlari keluar rumah dan menerjang ke jalanan saat ada mobil melaju."
"Ya, katanya langsung tewas di tempat karena kepalanya hancur."
Hani terdiam dengan menatap nanar ke arah keributan yang ada di depan sana dengan raut pucat.
"Apa terjadi sesuatu di rumah? Sepertinya ia ketakutan hingga berlari seperti itu. Apa kalian menyiksanya?"
Hani menggeleng pelan dan izin pulang kepada ketiga tetangganya dengan suara bergetar.
"Kalau begitu saya akan menghubungi Tuan Tama, permisi."
Hani berjalan ke dalam rumah dengan langkah kaku. Detak jantungnya kian meningkat dan membuat otaknya ikut merasa tidak tenang.