Claudia mematut penampilannya yang tampak seksi dengan dress ketat seperti biasa didepan cermin, sesekali ia mendengus sebal lantaran terlalu sedikitnya pelayan wanita di Villa ini.
Suara ketukan high heels nya ketika menuruni tangga terdengar nyaring, membuat A yang saat ini duduk di sofa ruang tamu berdecak kesal.
" Bisa pelankan suara ketukan sepatumu? Itu cukup mengganggu " tegur A. Ia tidak suka kebisingan, apalagi jika asal kebisingan itu adalah wanita.
" Kenapa gak ada pelayan wanita, sih? Gue kesulitan karena gak ada orang yang bantuin gue siap-siap kayak biasanya " gerutu Claudia mendudukkan dirinya.
A menatap Claudia dingin, " memangnya kamu siapa sampai harus dilayani? Kita bekerja sama, bukan berarti semua keinginanmu yang tidak berkaitan dengan rencana harus dipenuhi kan?"
Claudia tercekat, selama ini A memang tampak menyeramkan namun belum pernah ia ditatap sedingin itu.