Leo menghela nafas pelan kemudian mendudukkan dirinya pada salah satu ranjang di ruangan itu, menatap serius Brandon dan Akeno, dua orang rekan timnya.
"Pastikan untuk menajamkan indera pendengaran kalian, karena kita harus membicarakan hal ini tanpa orang lain tau" ujar Leo.
Keduanya mengangguk serempak. Mereka paham maksud Leo.
"Kalian tau kenapa aku sampai seemosional itu hanya untuk seorang Raven yang bukan siapa-siapa ku?" tanya Leo.
"Mana kami tau. Kamu kan belum cerita," balas Brandon. Akeno menyenggol lengannya pelan, memintanya jangan bercanda untuk sekarang karena Leo sedang sensitif.
"Yah, Brandon tetaplah Brandon, Akeno. Dia pasti sulit untuk serius karena sudah terbiasa bercanda terus," lontar Leo yang paham Akeno sangat pengertian.
Mereka bertiga tertawa pelan, seolah setuju. Brandon pun tau dirinya memang begitu. Mau bagaimana lagi?