Jeritan Kana berhasil membuat Raven berhasil mempertahankan kesadarannya. Raven memejamkan matanya selama beberapa detik, kemudian membuka matanya dan melihat Kana yang sudah menangis khawatir.
Tubuhnya juga dipegangi oleh Kana. Raven meraba bagian atas bibirnya, " oh, mimisan.. " gumamnya santai saat melihat ada darah segar di tangannya.
" Gak apa-apa, Kana " ujar Raven menenangkan.
Ekor mata Kana menangkap tissue yang tersedia di meja, ia pun segera mengambilnya untuk membersihkan mimisan Raven.
" Jangan bilang gak apa-apa terus, padahal udah mimisan begini " gerutu Kana sambil mengulurkan tissue pada Raven.
Raven tersenyum tipis sembari mengusap darahnya, " karena memang gak apa-apa. Kenapa kamu nangis? Jangan khawatir, Kana. " Setelah menyimpan hidung mancungnya dengan tissue, Raven pun mengelap air mata di wajah Kana.
' Bagaimana aku bisa tenang kalau baru begini saja kamu sudah menangis, Kana? Aku tidak mungkin membiarkanmu menangisi diriku, ' batin Raven.