Beberapa saya setelah Raven berhasil meredakan kegugupannya, ia berdeham pelan.
" Kamu menyadarinya ya, Kana?" tanya Raven pelan.
Kana mengangguk sebagai jawaban, " lumayan, tapi karena aku gak yakin makanya aku tanya ke Raven langsung. "
" Jawaban apa yang kamu inginkan, Kana? "
" Jawaban yang jujur, Raven. Bisa kan?" pinta Kana.
Raven menghela nafas pelan, " ya, nomorku memang di ambil dari tahun, bulan, dan tanggal lahirmu " aku Raven secara jujur.
Sesuai dugaan Leah, dan Kana tidak terlalu terkejut.
" Kenapa?" tanya Kana singkat. Ia sedikit kehabisan kata-kata untuk menanggapi kenyataan itu.
Tubuh Raven kaku, mulutnya enggan terbuka, dan tak ada jawaban yang bisa Raven berikan saat ini. Sepertinya, Kana juga merasakan bahwa pria itu tidak bisa menjawab.
" Abaikan aja deh. Gak usah dijawab kalau kamu gak bisa jawab " lirih Kana. Dari pada situasi mereka menjadi canggung, lebih baik Kana menyudahi pertanyaannya.