"Papi kok tanya seperti itu?" tanya Suci karena sudah cukup lama dia menjawab pertanyaan itu, tapi tak kunjung mendapat respons dari papi. Sehebat pergolakan batin yang sedang dirasakan seorang Galih Perdana Mahendra sehingga terdiam untuk waktu yang bisa dikatakan itu cukuplah lama.
"Kamu nggak ada niat untuk gantikan papi, Ci?" Kedua alis milik Suci saling bertautan dan juga kedua manik matanya saat ini menatap papinya dengan tatapan yang penuh selidik.
"Gantikan papi?" beo Suci dengan intonasi suara yang terdengar melengking.
"Kamu itu anak pintar, Ci. Kamu seharusnya paham ke mana arah pembicaraan kita saat ini." Mendengar apa yang papinya katakan untuk sekedar meneguk salivanya saja saat ini Suci tampak kesulitan untuk hal tersebut.
"Papa minta aku untuk mengundurkan diri dari Bagaskara?" tanya Suci langsung pada titik permasalahan tanpa ada lagi niat dalam dirinya untuk pikir panjang.