Beberapa menit berkendara, akhirnya mereka tiba di pasar burung langganan Zidan. Bisa dikatakan langganan karena Zidan sudah beberapa kali datang ke pasar burung itu. Saat mereka tengah melihat-lihat burung yang cocok untuk diberikan kepada pak Mahmud, tiba-tiba Sakti menangkap sekelebat bayangan seseorang yang akrab di matanya. Bayangan itu semakin lama semakin mendekat ke arah mereka.
"Vivi..." gumam Sakti membuat Zidan dan Karjok ikut menoleh. Mereka terkejut saat melihat Vivi sudah berdiri di depan mereka dengan seorang pria.
Vivi yang mendengar namanya seperti di panggil oleh seseorang ikut menoleh. Ia sama terkejutnya dengan Sakti.
"Loh, kalian kok di sini?" tanya Vivi santai.
"Kita lagi ngantar Karjok beli burung. Lo sendiri ngapain kesini, Vi?" tanya Zidan.