Arga mengamati seluruh tubuh Arum dari atas hingga bawah. Kissmark ada dimana-mana. Di leher dan di dada Arum tidak terlepas dari gigitannya.
Saat Arga sibuk mengamati, tiba-tiba Arum membalikkan posisi mereka. Kini Arum berada di atas tubuh Arga.
"Kamu sangat nakal, sayang" ucap Arga membelai rambut Arum.
"Aku akan memanjakanmu baby" ujar Arum disertai seringai nakalnya. Arga menerima dengan senang hati. Diusapnya punggung polos milik Arum.
Arum memulai dengan mencium kening Arga. Beralih ke mata, pipi, hidung dan terakhir bibir. Ia hanya menempelkan saja bibirnya. Sama seperti yang telah Arga lakukan padanya tadi. Arum kemudian menjilat telinga Arga dan membisikkan sesuatu.
"Kamu sangat tampan dan menggairahkan, Arga" ucap Arum pelan.
"Terus sebut namaku, sayang. Kamu sangat indah" rancau Arga.
Arum yang mendengar pujian Arga semakin semangat menggodanya. Ia mencium dan menggigit-gigit kecil bibir Arga atas dan bawah secara bergantian. Karena tidak mendapat respon dari Arga, Arum memberikan gigitan keras di bibir bagian bawah Arga. Untung saja tidak sampai berdarah.
"Ouuww...pelan-pelan sayang. Kamu jangan nakal" pinta Arga. Arum tidak mengindahkan permintaan Arga. Ia kembali melumat dengan kasar bibir Arga. Digigitlah lagi bibir Arga itu karena gemas.
"Ouw..Sayang. Kamu yaa. Sudah berani sekarang...hemm" tantang Arga sambil menekan miss V milik Arum. Membuat Arum bergerak di atas tubuhnya. Dan tanpa sengaja mengenai miliknya yang sudah sangat menegang. Mereka berdua sama-sama masih memakai celana dalam. Mereka masih bisa merasakan milik mereka masing-masing dengan posisi seperti ini. Mereka mendesah bersama.
"Aahh...ini sangat panas. Aku ingin segera memasukimu" desah Arga seraya ingin membalikkan posisi mereka. Namun tangan Arum mencegahnya dan membuatnya terlentang kembali.
Dari bawah sini, Arum terlihat tambah seksi. Dengan buah dadanya yang mengantung bebas dan rambut yang terurai panjang. Ditambah peluh keringat di dahinya membuatnya semakin seksi. Arum menggoda Arga dengan menggerakkan pinggulnya. Membuat bagian bawah mereka saling bergesekkan. Ini sangat gila. Sangat panas dan bergairah.
"Ouuhhh sayang. Berhenti. Aku sudaah...aaakhh tidak kuat lagi" pinta Arga sambil menahan gerakan pinggang Arum.
Bukannya berhenti, Arum semakin liar bergerak. Menekan miliknya dan membuatnya mendesah kuat.
"Aahhh...punyamu nikmat sekali Arga. Sangat panas dan pas" rancau Arum.
"Lebih cepatlah sayang. Lebih cepatlah bergerak. Aaahhhh...ini sangat, nikmaaaahhkk..maatt" desah Arga bersahutan dengan Arum. Tangan Arga membimbing pinggang Arum untuk bergerak. Peluh membanjiri mereka berdua.
Arum terjatuh di atas dada bidang Arga karena tak kuat menahan tubuhnya yang semakin lemas. Namun tangan Arga tak tinggal diam. Ia terus menggerakkan pinggul Arum agar terus menggesek miliknya. Arga menciumi leher bagian belakang Arum dan memberikan bisikan cinta.
"Kamu sangat indah sayang. Kamu sudah sangat basah. Kamu sudah sangat siap menyambutku" puji Arga. Arum tidak kuat untuk bersuara. Hanya desahan yang keluar dari mulutnya.
"Aahh..Argaa. Begini saja sudah sangat nikmat. Apalagi Aaahhkk..." Arum tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi saat tiba-tiba Arga membalikkan tubuhnya.
Arga menindihnya lagi. Tubuh mereka saling menempel. Memperkecil jarak di antara mereka. Arga melepas pakaian terakhirnya. Kemudian dengan gerakan cepat, ia mengarahkan juniornya ke paha Arum yang masih tertutup. Ia menggesekkan miliknya bermaksud untuk menggoda Arum. Ia sangat senang dan bergairah saat melihat Arum terangsang karenanya.
"Masukkan Arga. Aaahh...kamu jangan mempermainkankuuhhh....oouhh" desah Arum karena Arga menekan miliknya. Milik Arum sudah sangat basah. Ia sudah beberapa kali orgasme sebelum masuk ke inti permainan.
"Ini untuk pemanasan sayang. Agar nanti tidak sakit"
"Cepat selesaikanlah Arga. Aku sudah tidak kuat". Arga masih tetap menggoda Arum. Ia tersenyum puas melihat wajah Arum yang memerah karena menahan gejolak di daerah sensitifnya.
"Memohonlah. Dan sebut namaku dengan suara seksimu, sayang. Aku akan mengabulkannya..Aaahhh" Arga mendesah akibat perbuatannya sendiri. Mereka berdua tengah bermain tarik ulur. Kuat-kuatan siapa yang akan memohon terlebih dahulu. Jika dilihat, Arumlah yang akan menyerah karena tidak bisa menahan lagi.
Tapi nyatanya, Arum tersenyum jahil. Ia segera meraih wajah Arga dan mencium bibir laki-laki itu dengan membabi buta. Bibir mereka sudah sama-sama bengkak karena berciuman. Arum menjilat leher jenjang milik Arga membuat Arga mendesah dan menggerakkan bagian tubuh bawahnya dengan kasar. Membuat Arum bergerak tak karuan. Arga menahan paha Arum dengan kedua tangannya. Membuat Arum semakin membuka untuk memberikannya jalan. Namun Arga belum berniat untuk melepas kain terakhir milik Arum. Ia masih ingin bermain-main dengan gadis ini. Karena gadis ini sangat nikmat menurutnya.
"Kamu masih belum menyerah, sayang. Kamu masih kuat bermain-main denganku hemm?" tanya Arga.
"Aku masih sangat kuat bermain denganmu Arga" smirk Arum muncul membuat Arga gemas karenanya.
Digerakkannya miliknya maju mundur di pusat tubuh Arum. Arum menggelinjang karena geli.
"Yakin masih bisa menahannya..hahh?" tanya Arga.
"Aku masih sangat kuat untuk sekedar mendesaahhhhkk..aaah" desah Arum saat milik Arga menekan tepat di lubangnya. Arga tersenyum puas.
Cairan hangat milik Arum terasa hingga di tubuhnya.
"Memohonlah kepadaku. Aku akan memberikannya untukmu" ucap Arga di samping telinga Arum.
"Bukalah milikku. Sentuhlah aku sesukamu Arga. Karena aku mencintaimu" ujar Arum menyerah. Arga tersenyum menang.
"Aku akan pelan-pelan sayang. Aku juga mencintaimu" ujar Arga lembut.
Arum yang mendengar pengakuan Arga merasa berbunga-bunga. Ia tidak ingin ini berhenti. Ia ingin menjadi milik Arga seutuhnya. Apalagi Arga juga mencintainya.
Arga bersiap untuk membuka penutup terakhir milik Arum. Ia sedikit gugup karena ini adalah pertama kali untuknya. Ia terkesima saat melihat milik Arum. Ia membayangkan miliknya tertanam disana dengan sangat pas memenuhi tubuh Arum. Arga sedikit memberi rangsangan pada Arum. Diusapnya milik Arum yang sudah terekspos itu. Diusap lembut hingga tubuh Arum menegang, "aaahhhh..eemmmhh. Cukup Arga. Segeralah. Sentuh aku, please. Aahh..." desah Arum memohon.
"Tahanlah sayang. Ini sedikit sakit. Aku akan berhati-hati" ucap Arga kemudian mengarahkan miliknya ke pusat Arum.
Arga kembali melumat bibir Arum, untuk mengurangi sakit di bagian bawahnya.
"Aaahhkkk. Ini sangat sakit Arga" Arum terisak di balik ciumannya. Arga membelai lembut wajah Arum dan diusaplah air mata yang keluar.
"Tenanglah, sebentar lagi aku akan sampai. Tahanlah sayang. Nanti akan nikmat. Sungguhhh aaahh" Arga menghentikan sejenak perbuatannya. Miliknya sudah setengah masuk ke dalam tubuh Arum. Ia tidak menyangka akan sesulit ini memasuki gadis ini. Miliknya dicengkeram kuat oleh milik Arum. Tubuhnya sudah sangat lengket oleh peluh keringat.
"Bergeraklah Arga" Arum memberikan ijin, saat dirasa tubuhnya sudah siap. Tak lupa Arum juga mengusap keringat di dahi Arga.
"Aaahhkk...milikmu sangat sempit uuuhh" rancau Arga karena kesulitan dan kenikmatan bercampur jadi satu.
"Aku akan segera menyelesaikannya. Tahanlah sayaang" ujar Arga, detik berikutnya ia mendorong kuat miliknya hingga berhasil menerobos selaput keperawanan milik Arum. Hingga membuat Arum merintih dan berteriak kesakitan. Untunglah bibirnya membekap mulut Arum.
"Maaf sayang"