"Keras Kepala, Majulah apa kalian takut dengan kekuatanku yang dapat memusnahkan teman-teman kalian dalam sekejap!" seru pria berambut putih pada tiga belas Ksatria ber-armor Hitam yang mengepungnya di udara.
"Pemberontak keparat!"
Di ketinggian 100 meter dari daratan seorang pria berambut putih terlihat babak belur, dan di sekeliling pria itu pasukkan Ksatria ber-armor Hitam mengepungnya dari segala penjuru.
Sementara itu pemandangan di bawah pria berambut putih itu terlihat hancur porak-poranda, puing-puing bangunan dan ratusan mobil yang hancur berkeping-keping memenuhi aspal jalanan yang telah hancur, dan darah dari ribuan orang yang tewas mengalir dan menggenang di jalan raya.
"Hosh... hosh... hosh... sial pertarungan dengan Raja Kegelapan waktu itu telah menguras banyak tenagaku, aku berhasil kabur dan meninggalkan teman-temanku yang telah tewas, tapi aku tak menyangka mereka bisa mengejarku sampai ke dimensi ini!" pikir Kagami dengan nafas terengah-engah. "Sial kalau begini aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan jurus yang sangat beresiko itu."
Tidak lama kemudian Kagami menggigit jari telunjuknya hingga berdarah, lalu ia menggambar simbol bintang Daud di dahinya dengan menggunakan darah di jari telunjuknya, namun belum selesai menggambar bintang Daud di dahinya salah satu dari Ksatria Kegelapan menusuk perut Kagami dengan menggunakan pedang besar hingga menembus punggung pria berambut putih itu.
"Jangan pikir kami akan membiarkannya!" seru Ksatria Kegelapan C dan dalam sekejap Kagami di kepung oleh puluhan Ksatria Kegelapan, di belakang Kagami terlihat Ksatria Kegelapan D yang bersiap memenggal leher Kagami.
"Ukh!" Kagami yang kesal lekas mencengkram wajah Ksatria Kegelapan C yang menusuk perutnya. "Jangan meremehkanku!"
Kepala Ksatria Kegelapan C musnah dalam sekejap terkena ledakkan energi Kegelapan yang berasal dari telapak tangan Kagami.
"Hyaahh!" Dalam sekejap puluhan Ksatria Kegelapan yang mengepung Kagami terhempas hingga puluhan kilometer hanya karena terkena Gelombang kejut energi Kegelapan yang Kagami keluarkan.
"Hosh... hosh... hosh..." Kagami mulai merasa kelelahan yang sangat dan penglihatannya mulai mengabur. "Hosh... hosh... sial aku terlalu memaksakan di....." Belum menyelesaikan perkataannya Kagami kehilangan kesadarannya dan terjun bebas menuju daratan dengan kecepatan tinggi.
Sementara itu di tengah jalan raya yang hancur, Fazz dan Kasumi menyaksikan Kagami yang terjatuh di udara dengan wajah yang diliputi ketakutan.
"Energi Kegelapan yang mengerikan," ucap Kasumi tak percaya dengan pemandangan yang baru saja dilihatnya.
"Mengesankan, kukira pria berambut perak ini tidak bisa bertahan dari serangan prajurit ber-armor hitam tadi!" Fazz berlari lalu melompat untuk menangkap tubuh pria berambut putih yang terjun bebas.
💀💀💀
5 jam kemudian...
"Ukh..." Kagami terbangun di sebuah Gudang bawah tanah dengan posisi tangan dan kaki terikat di bangku.
"Kasumi dia sudah sadar."
"Ya aku tahu." Kasumi jalan mendekati Pria berambut putih sambil menenteng Kunai di tangan kanannya.
"Kau, apa yang kau inginkan!" Kagami berusaha melepaskan diri dari ikatan namun tidak sanggup karena kekuatannya belum pulih.
Kasumi dengan tatapan tajam menodong leher Kagami dengan sebuah Kunai, lalu gadis berkepang dua itu mulai menanyakan sesuatu pada Kagami.
"Apa kau bisa jelaskan apa yang terjadi di Jalan raya beberapa jam lalu?"
"Kau! beraninya makhluk rendahan sepertimu menodongkan senjata pada Makhluk Kegel... Uuuurkh...!" belum menyelesaikan kata-katanya, Kasumi menusuk leher Kagami dengan kunainya.
"Jangan kira aku main-main, jawab pertanyaanku!" Kasumi menjenggut rambut pria berambut putih itu sambil menatap tajam.
"Hey bodoh, apa kau tidak tahu cara menginterogasi!" ucap Fazz dengan nada marah.
Kasumi menoleh kearah Fazz dan memasang wajah heran namun tidak lama kemudian gadis itu menatap Fazz dengan tatapan yang menggoda, "Tenang saja Fazz dia memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi, lihat perutnya yang terluka sudah pulih!" ucap Kasumi sambil mengusap perut Kagami yang seperti roti sobek.
"Eh kau benar, bagaimana bisa?" Fazz merasa heran dengan apa yang dilihatnya, namun melihat gadis itu yang mengusap-usap perut sixpack pria berambut putih itu menumbuhkan rasa cemburu di hati Fazz, "Tapi gak usah ngelus-ngelus juga kali!"
"Sekarang sampai mana pembicaraan kita tadi?" tanya Kasumi sambil mencabut kunai yang bersarang di leher Kagami. "Oh iya, jelaskan kenapa orang-orang ber-armor itu mengepungmu?"
"Uhuk!" Kagami terbatuk dan luka tusukan di lehernya mulai pulih. "Bila kujelaskan, apa kau akan memberiku makan?"
"Apa kau lapar karena kekuatan regenerasimu barusan? baiklah aku akan memberimu makanan kesukaanmu setelah interogasi selesai."
"Pilihan yang bijak makhluk rendah, baiklah aku akan memberitahumu apa yang terjadi." setelah Kagami mengatakan itu Kasumi segera melepaskan tangannya dari rambut Kagami dan mulai memasang telinganya.
"Mereka yang mengepungku adalah Ksatria Elite dari dunia Kegelapan, mereka mengejarku karena aku dan pasukkanku telah melakukan Kudeta pada Raja Kegelapan untuk membalas dendam."
"Balas dendam?" tanya Fazz.
"Ayah dan Ibuku dibunuh mereka, aku yang dipenuhi dengan dendam mengumpulkan orang-orang yang bernasib sama denganku untuk melakukan perlawanan." Jelas Kagami, air mata mulai membasahi pipinya saat Kagami mau melanjutkan ceritanya, "Namun sayangnya, saat kami melakukan kudeta untuk membunuh Raja Kegelapan, pasukanku satu persatu tewas di tangan Ksatria Kegelapan, lalu saat aku terpojok oleh Raja Kegelapan aku yang ketakutan bergegas membuat Portal Dimensi dan kabur meninggalkan teman-temanku yang tewas." ucap Kagami sambil menahan perih di dadanya.
Setelah mendengar penjelasan Kagami, Kasumi segera melepaskan ikatan Kagami dengan kunainya.
"Sudah cukup, setelah mendengar ceritamu kami memutuskan untuk melindungimu dari mereka."
"Kami? hey kenapa kau melibatkanku!" ucap Fazz keberatan.
"Memangnya kenapa?" Kasumi melirik Fazz lalu mendekatkan wajahnya pada pria bermata biru itu. "Aku melihat energi negatif yang sangat mengesankan di dalam dirimu saat di jalan raya tadi, kurasa kekuatan itu akan sangat berguna ketika para Ksatria Kegelapan itu datang menyerang."
"Hei bagaimana dengan makananku?" sela Kagami sambil memegangi perutnya yang berteriak kelaparan.
"Hmm... tenang saja kau akan mendapatkan makananmu setelah sampai di Thunder Corporation," ucap Kasumi sambil tersenyum sinis. "Aku yakin mereka dapat memberimu tempat untuk berlindung dari Ksatria Kegelapan."
"Gadis kurang ajar, beraninya makhluk rendah ini membohongiku, kalau kekuatanku sudah pulih akan kubunuh mereka berdua!" pikir Kagami kesal.
🍱 🍱 🍱
(Time Skip)
Di pinggir jalan raya yang sepi dan juga gelap Kasumi, Fazz, dan Kagami menunggu kedatangan Supir Pribadi gadis berkepang dua itu.
"Kasumi kenapa kau mau repot-repot membantu orang tengil ini?"
"Cemburu ya~?"
"Ti-tidak." ucap Fazz wajahnya memerah.
"Entahlah, aku sendiri tidak tahu, tapi sejak kecil aku sangat suka mencari masalah dengan dalih menolong orang."
"Oh dengan kata lain bagimu menolong orang ini merupakan tantangan ya?"
"Ya kurang lebih begitu, bukankah terasa mendebarkan?"
"Hey sopankah kalian membicarakanku didepanku!" ucap Kagami kesal lalu menarik kerah baju Fazz. "Dari tadi kau memanggilku orang ini orang itu, aku punya nama bodoh! namaku Kagami!"
"Ha.. ha... sejak kapan kita berteman?"
TIN! TIN!
Saat suasana mulai memanas tiba-tiba sebuah mobil Sedan hitam berhenti dan mengklaksoni mereka berdua.
"Semuanya mobil jemputannya sudah datang, ayo kita masuk!" ucap Kasumi sambil memasang senyum lembut lalu ia langsung bergegas memasuki mobil sedan dan duduk di bangku depan.
Wajah Fazz dan Kagami memerah setelah melihat senyum lembut dari gadis bermata merah itu, dan pada waktu yang sama Kagami melepas tangannya dari kerah baju Fazz.
"Hey apa yang kau lihat? Gadis itu milikku! aku yang pertama kali bertemu dengannya!"
"Apa yang kau katakan, makhluk rendah seperti dia mana mungkin bisa membuatku terpesona!" ucap Kagami santai lalu membuka pintu belakang mobil.
"Kasumi mereka siapa?" tanya seorang wanita berambut panjang yang merupakan supir Pribadi Kasumi.
"Mereka berdua adalah kenalanku, oh iya Lisa tolong bawa kami bertiga ke Thunder Corporation!"
To be Continued...