Chapter 7 - Artificial Intelligence

Kerajaan Eden

Hutan Leher Putus

Selasa, Pukul 21:30

"Keparat!" Profesor Hugo murka setelah Robot Penyidik dari Thunder Corporation menunjukkan adanya jejak Sperma yang bertebaran di rerumputan, Kasumi dan tiga pembina Pramuka SMP Barokbok tidak kalah terkejut dengan laporan robot penyidik tersebut.

"Kau dalam masalah besar Prof," ucap Kasumi melirik Profesor Hugo yang terlihat panik. "CEO Thunder Corporation tidak akan senang mendengar ini."

"Cih, Kanata!" dengan wajah panik Profesor Hugo melihat jam tangan canggih yang terpasang di pergelangan tangan kirinya, tidak lama kemudian di layar jam tangan profesor Hugo muncul sebuah gambar kepala seorang gadis animasi berambut putih pendek.

"Ya, ada apa Tuan?"

"Kerahkan semua unit Robot Thunder Corporation untuk melakukan pencarian, Target Kagami, pria berambut putih dari dunia Kegelapan!"

"Perintah Dikonfirmasi! Saya akan menyiapkan Unit R-37 untuk pencarian dalam waktu 5 menit!"

"Hei bukankah itu terlalu berlebihan?" tanya Kasumi heran, mengingat Robot Unit R-37 yang jumlahnya mencapai lima ribu Unit.

"Tidak apa-apa, bocah itu sudah keterlaluan!" ucap Profesor Hugo geram. "akan kutunjukkan kekuatan dan kengerian umat manusia padanya!"

Sementara itu, tidak jauh dari lokasi Profesor Hugo, Kasumi, dan 3 pembina pramuka yang melakukan pencarian.

Di dekat jalan masuk hutan Leher Putus, tepatnya di padang rumput yang cukup luas, para murid pramuka SMP Barokbok beristirahat di tendanya masing-masing, di dataran rumput yang terbentang luas tersebut terlihat 30 Tenda kecil yang berjejer berdekatan membentuk lingkaran, sementara itu di tengah tenda yang berjejer membentuk lingkaran tersebut terlihat tiga murid Pramuka yang sedang berjaga di dekat Api unggun.

Di dalam salah satu tenda murid perempuan, terlihat lima murid pramuka perempuan yang sedang duduk berkerumun membentuk lingkaran sambil membicarakan Profesor Hugo yang berasal dari Thunder Corporation.

"Hey bukankah pria tampan berseragam dokter yang kita temui di tengah hutan tadi berasal dari Thunder Corporation?" ucap Lilia Lilith, gadis berambut pink yang memiliki aura aneh yang dapat memikat pria yang didekatinya.

"Ya, pria itu memang menawan sih..." timpal Lusi, Gadis berkacamata dengan gaya rambut twintail. "Tapi kudengar pria itu sering melakukan aktifitas mencurigakan dan pria itu agak aneh soalnya dia menikahi seorang gadis Hologram."

"Iya aneh banget ya hahaha..." lima murid perempuan yang ada di dalam tenda saling berbisik dan menertawakan Profesor Hugo kecuali Lilia Lilith, beda dengan empat gadis lainnya, gadis berambut pink itu malah terpesona mendengar keanehan Profesor Hugo.

"Fufufu... kalian tidak akan mengerti betapa menawannya Profesor Hugo," ucap Lilia Lilith sambil beranjak dari duduknya. "entah kenapa jantungku terasa hangat dan berdebar kencang ketika mendengar namanya, kurasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya."

"Hah?!" Empat murid perempuan yang berada di dalam kemah terkejut mendengar ucapan Lilith, karena setahu mereka Profesor Hugo adalah orang aneh yang menikahi gadis Hologram, dan mereka berlima sering mendengar desas-desus kegiatan mencurigakan dari pria berseragam dokter itu.

"Lili, aku tidak salah dengar kan, orang itu aneh loh!" ucap Eva, gadis dengan netra berwarna hijau.

"Lah memangnya kenapa? Jangan suka ikut campur kesukaan orang ya!" ucap Lilia sambil berjalan keluar kemah.

Saat keluar dari kemahnya Lilia melihat Raz, Udin, dan Fadhil yang sedang menjaga api unggun, lalu tidak lama kemudian gadis berambut pink itu berjalan ke belakang tenda dan raib dari pandangan.

😈😈😈

Kembali ke Hutan Leher Putus...

Saat tengah berpencar dengan para pembina pramuka untuk melakukan pencarian, Kasumi bersembunyi dan menyenderkan tubuhnya ke pohon besar sambil menikmati ciuman dari Profesor Hugo, sambil memainkan lidahnya di dalam mulut Kasumi, pria berseragam dokter itu meremas dada mungil Kasumi hingga membuat gadis dengan penutup mata di mata kirinya itu mendesah pelan.

Dengan lihainya lidah Kasumi dan Profesor Hugo saling beradu dan bertukar Saliva, dengan nafsu yang menggebu-gebu Kasumi meraba celana Profesor Hugo dan tangan mungil gadis itu merasakan sesuatu yang sangat besar dan keras dari balik celana Profesor Hugo.

"Mesum! Mesum! Mesum! DASAR MESUM!"

Profesor Hugo dan Kasumi terkejut dengan Kanata yang tiba-tiba saja menginterupsi mereka berdua melalui jam tangan canggih yang terpasang di lengan kiri pria berseragam dokter itu, karena malu dengan suara Kanata yang sangat berisik mereka berdua pun langsung menyudahi hubungan intimnya.

"Kanata jangan berisik!" ucap Profesor Hugo kepada gadis virtual yang berada di jam tangannya.

"Huh! Sempat-sempatnya bercumbu dengan wanita lain disaat aku sedang sibuk mengaktifkan ribuan unit R-37!" ucap Kanata sambil menggembungkan pipinya. "Untuk apa kita menikah, kalau ujung-ujungnya kau masih tertarik dengan perempuan dunia nyata!"

"M-maaf Kanata sayang~, apa semua Unit R-37 sudah meluncur?"

"Bodo amat!" setelah mengatakan itu Wajah Kanata menghilang dari layar.

"Duh kayaknya dia ngambek."

"Prof apa kau memprogram dia seperti itu?" tanya Kasumi memasang wajah kesal.

"T-tidak, aku juga heran, ini pertama kalinya istriku melakukan tindakan seperti itu," jelas Profesor Hugo heran. "Perasaan aku tidak memprogram istriku seperti itu, apa mungkin istriku terpapar Virus?"

"Sudahlah, bagaimana kalau kau mematikan jam tangan itu dan melanjutkan kegiatan hubungan intim kita tadi?" ucap Kasumi sambil memasukkan lidahnya ke mulut Profesor Hugo sementara itu tangan mungil gadis itu menarik resleting Profesor Hugo.

😳😳😳

Kerajaan Eden

Kampung Anjing

Rabu, Pukul 00:57

"Uaaakh!" di ketinggian seratus meter di udara tubuh Fazz melesat dengan kecepatan tinggi dan tidak lama kemudian tubuhnya menghantam aspal dengan keras hingga menghancurkan aspal yang ditimpanya.

"Fazz?!" teriak Steve, lalu dengan kekuatan yang melimpah dari cahaya kuning yang menyelimuti tubuhnya pria berambut pirang itu melompat tinggi dan dalam hitungan detik Steve berada di hadapan Pria Berarmor Hitam yang melayang di ketinggian tiga ratus meter di udara.

Lalu dengan kekuatan yang sangat dahsyat Steve meninju Helm Armor Pria itu hingga menghancurkan Armor yang terpasang dikepala pria berarmor hitam tersebut.

"Uaakh!" pria berarmor hitam itu membalas serangan Steve dan dalam sekali pukul Steve terhempas ke daratan dengan kecepatan tinggi.

"Apa-apaan dengan makhluk rendah ini! Mereka tiba-tiba saja menyerangku!" pikir Robert heran dengan Fazz dan Steve yang tiba-tiba saja menyerangnya.

"Kau tidak apa-apa Steve?" tanya Fazz sambil melihat keadaan Sahabatnya yang terjerembab di atas kandang Ayam yang telah hancur.

"Jangan khawatir, selama ada cahaya ditubuhku, lukaku akan pulih dengan cepat." Steve berusaha berdiri lalu melihat ke arah langit. "Cih, baru kali ini aku kewalahan dalam kondisi prima seperti ini."

"Kuatnya..." pikir Fazz tubuhnya tidak bisa berhenti bergetar ketakutan. "Bisa-bisanya Kagami dapat menghadapi puluhan orang seperti dia, sebenarnya Kagami itu sekuat apa sih? Apakah dia monster!?"

Sementara itu para Warga desa Anjing dalam radius dua puluh meter dari Fazz dan Steve mulai keluar dari rumahnya masing-masing karena mendengar suara gaduh dari kandang Ayam dan aspal yang hancur.

Para warga tidak berani mendekat setelah melihat Fazz yang diselubungi asap hitam dan Steve yang bertabir cahaya kuning, mereka hanya melihat dari kejauhan dengan rasa heran sekaligus takut.

"Steve," panggil Fazz pelan.

Steve menoleh ke arah Fazz dengan wajah bertanya-tanya.

"Ayo kita lakukan itu!"

Steve mengangguk tanda mengerti. "Kau benar, ayo kita selesaikan ini sebelum Kepolisian Kerajaan Eden datang!"

To be Continued...