Saka langsung terlelap usai memperoleh pelepasannya, sedangkan Citra memilih bangun dan membersihkan diri. Di kamar mandi, dia merenungi atas apa yang terjadi baru saja. Antara senang dan khawatir, bodohnya ia kenapa tidak menolak saat Saka mengambil sesuatu yang berharga darinya. Teringat beberapa jam yang lalu, bagaimana Saka berniat untuk menceraikannya.
Sekarang semua sudah terjadi, kini dia menjadi istri sesungguhnya bagi Saka. Lalu, apakah pria itu tetap akan membuat Citra menjadi janda di usia muda? Sebulir cairan bening menerobos bebas dari pelupuk matanya. Dia harus kuat, dengan memberikan kesuciannya pada sang suami, Citra berdoa semoga niatan Saka untuk berpisah menjadi urung dilakukan.