"Apa yang kamu inginkan?" tanya laki-laki yang masih berdiri pada sebrang meja dihadapan Felix yang duduk dengan mengangkat kakinya pada meja.
Felix yang sangat tenang dan bahkan sama sekali tidak terlihat kemarah padanya akan tetapi laki-laki yang ada dihadapannya saat ini ataupun tadi selalu memperlihatkan amarahnya kepada Felix.
Disini seharusnya Ffelix yang marah bukan laki-laki yang tidak punya perasaan seperti ini. Akan tetapi, memang jika sudah tidak mempunyai perasaan juga pikiran sulit untuk bisa menerima keadaan. Akan terlihat benar dan selalu menganggap dirinyalah yang menjadi korban juga dirinyalah yang harus marah.
"Apa yang diinginkan ada dengan mendatangkan banyak orang dirumah saya dan dengan lancangnya semua orang yang dikirimkan anda sudah menyiram halaman rumah saya dengan minyak tanah?"
Laki-laki itu terdiam dengan menatap Felix dengan marah.