Betapa terkejutnya Halen dengan pergerakan laki-laki ini karena terhitung sangat cepat dan gesit sudah ada dihadapannya. Halen semakin memeluk erat tubuhnya dengan pikiran yang tentu semakin kacau. Belum hilang keterkejutannya kini Halen kembali terkejut ketika mengingat wajah laki-laki yang ada dihadapannya.
Dalam keadaan takut, bingung, Halen menatap laki-laki yang ada dihadapannya dengan lekat. Laki-laki yang tiba-tiba saja membuka kemeja dihadapan Halen, tentu Halen langsung menutup kedua matanya dengan detak jantung yang tidak beraturan.
"Jangan macam-macam, aku bisa saja teriak maling agar kamu mendapat pukulan dari banyak orang. Apa yang kamu inginkan dengan membuka kemeja kamu itu, hentikan tindakan gilamu," gertak Halen dengan keadaan seluruh tubuhnya bergetar hebat.