Kembali ketiga wanita ini terkejut dengan tindakan Fadil yang memang selalu cepat juga tidak memberikan aba-aba terlebih dahulu. Semakin menjadi pusat perhatian keempat orang yang kini berhenti ditengah-tengah bagian rumah sakit ini. Semakin malam rumah makan ini semakin banyak yang berkunjung.
Fadil masih jungkok dihadapan ketiga wanita dengan posisi orang yang siap untuk mengendong seseorang dari belakang.
"Bagaimana Halen, kamu masih sanggup untuk berjalan tidak?" tanya Nayla akhirnya.
Merasa sangat kasihan kepada temannya ini karena beberapa langkah harus berhenti juga mereka sekarang berada pada tempat umum yang banyak mencuri perhatian. Lebih baik segera keluar dari sini meski sebenarnya Nayla sangat tidak memikirkan perhatian hanya saja melihat keadaan Halen dirinya tidak berdaya.
Halen mengigit bibir bawahnya dan langsung menggelengkan kepala.
Tidak ada pilihan lain selain menerima kesempatan yang ada dihadapan sekarang.