Mereka berenam kini sudah duduk dengan rapi di sofa yang ada di dalam ruang guru. Mereka disambut dengan bahagia oleh para guru. Mungkin ada beberapa guru yang memang tidak mengenal mereka karena guru baru. Tapi, untuk guru senior, mereka menyambut dengan rasa senang.
"Kalian teh kemana aja atuh? Meuni gak inget sama guru," kata bu Hapsari dengan bahasa sundanya yang tidak pernah hilang. Salah satu guru terbaik yang mereka kenang di sekolah ini.
"Bukannya lupa, Bu. Lah kita kan sibuk menata masa depan yang cerah dan gemilang. Bukan begitu kata Ibu dulu?"
"Halah kamu masa depan, masa depan. Gak percaya saya," sahut suara bass seorang pria paruh baya dengan kaca mata tipisnya yang daritadi memantau mereka.
Daneo langsung diam mendapat balasan dari salah satu guru itu. Beliau lalu duduk di dekat Daneo yang memang kebetulan terdapat bangku kosong disana. Tambahlah membuat Daneo ketar-ketir.