VIAN: Saatnya Pergi!
Tiba juga hari terakhir ku dan Niar. Seketika aku serasa tak ingin meninggalkannya barang sedetik. Demikian juga Niar yang ku rasa makin manja.
Tengah ia menyandarkan kepalanya di bahu ku. Sementara aku pun meletakkan kepala ku ini di atas kepalanya. Sembari kedua tangan kami saling menggenggam. Sesekali aku pun mencium keningnya juga membelai wajah ayunya.
"Esok kita akan berpisah!" Ucap ku.
Niar mengangguk.
"Tentu hari-hari rindu sekali. Hehehe" Jawabnya melanjutkan kalimatku.
"Jatuhnya malah seperti lagu ya. Hahaha"
"Iya... Mau di lanjutkan tidak?" Tawar Niar yang nampaknya ingin bercanda.
"Tidak usah! Kita bukan penyanyi" Jawabku.
Mungkin memang hari terakhir ini harus kami buat bercanda. Agar kenangan manis saja yang kami ingat saat nanti mulai menjalankan hubungan jarak jauh. Namun di sisi lain kami memilih untuk hanya menikmatinya dengan tenang.
"Nanti saat aku libur panjang, aku janji aku akan pulang" Ucap ku.
Niar mengangguk.