Chereads / Sewaktu Bos Mencuci Lima Saudaranya / Chapter 32 - Kakak Tertua

Chapter 32 - Kakak Tertua

Sebenarnya Lu Xiao sangat ingin memakan masakan putrinya lagi, tapi dia khawatir putrinya akan jadi terlalu lelah. Jadi, apa yang dikatakan putrinya maka itu yang akan dilakukan. Lagipula putrinya tetap akan membuat semangkuk sup.

"Kalau begitu, ayo pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan."

"Tapi, ayah harus menjadi ATM, dan putrimu ini belum menghasilkan uang sedikitpun."

Gadis kecil itu mengedipkan matanya, bersikap manja terhadap ayahnya.Wajah bulat putihnya begitu lembut dan cantik~

Hati pak tua Lu meleleh, dan dia menjawab berulang kali, "Ya, tentu saja, tentu saja!" Dia khawatir dia tidak akan dapat membantu putrinya. Merupakan kebahagiaan terbesar ayah menjadi ATM putrinya!

Pak tua Lu sangat bangga. Setelah memasuki supermarket, dia langsung membawa empat troli besar dengan satu tangan. Sosoknya yang tinggi mengikuti putrinya, bertindak sebagai pengawal dan pengikutnya.

Lu An benar-benar tidak berdaya, apa yang harus aku lakukan, apa ini adalah hari lain ketika ayahnya berubah imut~

-------------------------------------------------

Ayah dan anak itu membeli banyak barang. Ternyata kedua orang itu memiliki begitu banyak kesukaan yang sama. Mereka berdua suka kacang-kacangan, apel, mi instan. Keduanya juga mempunyai ekspresi bangga dengan gaya yang sama, bahkan bentuk alisnya sama. Benar-benar layak menjadi ayah dan anak perempuan!

Selesai berbelanja, keduanya pulang kerumah. Setelah hari yang sibuk, pulang ke rumah menjadi semacam kenyamanan yang tak tergambarkan.

Setelah turun dari mobil, pak tua Lu berbalik untuk membukakan pintu untuk putrinya, dan berinisiatif untuk membawa barang-barang. Tapi tak disangka gadis kecil itu mengulurkan tangannya dan langsung membawa karung besar di pundaknya!

Jelas-jelas tubuhnya sangat mungil dan kecil!

Pak tua Lu tampak gemetar, dan tidak berani mengambil barang di tangannya dengan gegabah. Dia takut putrinya malah akan terjatuh, jadi dia berdiri di sampingnya dan menghela nafas, "Putriku!"

"Tak apa, ini hanya sedikit. Kamu bisa tolong bukakan pintuny!"

"Baik!" Sedikit apanya? Ini hampir seratus kilo!

Apakah putrinya sekuat itu?

Lu Xiao dengan cepat mengambil kunci untuk membuka pintu, tapi dia menemukan bahwa lampu di rumah sudah menyala.

Ada orang? Putranya kembali?

B*jingan-b*jingan kecil ini, ternyata mereka masih mau melihat adiknya!

Pasti karena pesan yang dia kirim tadi pagi, huh!

Pak tua Lu sangat bangga sehingga dia bergegas masuk ke rumah, ketika dia melihat putra tertua di rumah, dia tiba-tiba merasa sakit, "Kenapa, kenapa kamu disini?"

Bukannya dia tidak muncul di grup kemarin?

Putra tertuanya mengenakan pakaian hitam mahal dan celemek putih. Dia berdiri di dekat meja makan, dengan senyum elegan dan lembut, matanya menyipit, dan dia bertanya dengan nada santai, "Ada apa denganku?"

"Kamu kamu kamu, kamu…"

Pak tua Lu tidak bisa tidak mulai panik, melihat putrinya akan masuk dengan karung besar, dia harus menutup pintu terlebih dahulu karena dia tidak ingin putrinya melihat monster besar ini!

Namun, seseorang yang berkaki panjang melangkah di depannya, melepas celemek dari lehernya, bergegas hampir seperti berteleportasi, mengambil tas besar di bahu adik perempuannya, dan berkata kepadanya, "Ayah, bagaimana kamu bisa berbuat seperti ini?"

"Adikku sangat kurus dan kecil, bagaimana kamu bisa membiarkannya membawa..." Sial, ini sangat berat!

Pria itu diam-diam menggertakkan gigi, melihat ayahnya dengan tatapannya yang tajam. Tapi begitu dia menoleh ke arah adik perempuannya, tatapannya berubah menjadi lembut lagi dan tersenyum, "Halo, Dik. Aku kakak tertuamu, Lu Boran."

Sebuah tangan besar yang indah terulur, jari-jarinya ramping dengan kulit yang pucat. Seperti seorang pangeran vampir.