Hari demi hari berlalu hingga saat di mana Diandra keluar dari rumah sakit hari hari ini semakin kacau, di mana Dion selalu menemani dirinya, Diandra sama sekali tidak mengerti mengapa paman dan bibinya berani berbuat hal sembunyikan itu mengakui anak yang bukan anak dari Dion Adalah anaknya. setiap hari dirinya hanya penuh dengan paksaan mengakui bahwa anak yang ia kandung adalah anak Dion. ingin sekali rasanya pergi dari rumah ini, namun kata-kata Bibinya selalu berputar-putar di kepalanya.
Bahwa pamannya adalah adik dari ayah kandungnya di mana dia harus membalas Budi, Diandra sama sekali tidak mengerti Bagaimana cara pola berpikir dari paman dan bibinya yang mereka suruh adalah hal yang salah. Namun, Diandra sama sekali tidak berani untuk menolak rasa kekecewaan sedih sakit hati ini bercampur aduk.
"Dian" Panggil Reni, yang baru saja membuka pintu kamar Diandra, hanya bisa menghembuskan nafasnya berat sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh bibinya itu.
