"Dinda mau pindah kost?" gumam Angga pada dirinya sendiri, terus saja mengamati pesan yang dikirimkan oleh Dinda padanya, seolah dia sedang bermimpi karena mengetahui Dinda, gadis yang dia taksir, berniat pindah ke kost yang sama dengannya.
Dia tidak tahu mengapa dia berpikir seperti ini. Lagi pula, mereka telah bekerja bersama selama lebih dari setengah hari, dan itu semakin memperkuat perasaan Angga pada Dinda. Dan meski begitu Dinda mulanya terlihat tidak tertarik pada Angga sampai membuat pemuda itu hampir menyerah.
Namun di sanalah Dinda sekarang, meminta Angga untuk tinggal bersamanya. Dia ingin menjadi teman sekamarnya Angga, jadi mengapa Angga tidak bisa menerimanya?
Eh, tunggu dulu!
Sejak kapan Dinda bilang dia ingin menjadi teman sekamar Angga? Bukankah gadis itu hanya bertanya mengenai kamar kosong yang ada di kost? Lalu Dinda berkata siapa tau saja dia bosan jadi mungkin pindah kost? Ya, pindah kost, bukannya ingin satu kamar di kamar yang sama dengan Angga.
