Daren saat ini berada di salah satu restoran mewah di kota. Sama seperti Jessy, restoran itu merupakan salah satu restoran yang dikelola oleh orang tuanya Daren. Lelaki itu sengaja berkunjung di sana karena menunggu kedatangan Kak Justin.
"Setelah kutelepon dari tadi, kenapa Kak Justin tidak mengangkatnya? Dia juga tidak menjawab semua pesanku," bisik Daren agak kesal, yang meletakkan HP miliknya di atas meja. "Atau dia mau menghindariku seperti adiknya?" Dia mengurut keningnya sendiri. "Oh, mereka berdua membuatku sangat marah."
Lalu Daren pun menelepon seseorang yang tadi sempat dia telepon saat di kantor milik Jessy. "Halo! Dia tidak mau bertemu denganku, kurasa."
Dan orang di seberang hanya terkekeh. "Berarti ini tanda kegagalan kan? Kenapa masih berjuang mendapatkan Jessy saat semua gadis di kota memujamu, Daren?"
"Yang aku inginkan hanya Jessy, karena hanya dia yang pantas menjadi pasanganku." Dan Daren mematikan panggilan itu.
