Matahari menampakkan sinarnya dengan semburat jingga. Setelah selesai mandi dan salat subuh, Cinta lalu pergi ke balkon di kamarnya.
Di sana, Cinta berdiri menatap indahnya langit pagi dengan hati yang tidak karuan. Terkadang bayangan Angga lewat di pelupuk matanya, terkadang bergantian dengan sosok om Adri yang santai dan berwibawa.
Gadis itu menghirup udara pagi yang masih terasa sejuk dan segar. Dia tetap mencoba untuk tersenyum walau di relung hatinya yang terdalam ada sedikit luka jika bayangan Angga muncul.
Cinta memejamkan matanya menata hatinya yang terluka agar rasa perih di dadanya sedikit berkurang.
Setelah puas menatap matahari terbit, Cinta lalu masuk kembali ke dalam kamarnya. Cinta lalu duduk menghadap meja rias. Menatap pantulan dirinya di cermin. Hampa. Wajah itu terlihat hampa. Cinta lalu mencoba menarik sudut bibirnya membentuk senyum tipis. Tetapi tetap saja tidak bisa menyembunyikan kesedihan di wajahnya.
