Nindia akhirnya pulang dari kantor papi mertuanya dengan membawa selembar cek yang sudah di isi langsung oleh papinya.
Nindia kaget melihat jumlah yang tertera di cek sangat banyak. Karena memang papinya yang memaksa akhirnya dia pun mau mencairkan uang itu. Dia berjanji uang itu hanya akan dia pakai untuk keperluan Farel saja. Nindia ingin membuka tabungan atas nama putranya itu.
Nindia lalu pergi ke bank untuk mencairkan cek dan membuka tabungan atas nama Farel. Setelah urusan selesai, Nindia kembali ke klinik dengan mengambil sedikit uang untuk keperluan berobat putranya sampai benar-benar sehat.
Sampai di klinik, belum lagi Nindia masuk kedalam ruang ranap Farel, Nindia mendengar suara putranya itu sedang menangis. Nindia pun terburu-buru masuk ke dalam.
"Assalamualaikum," ucap Nindya yang langsung masuk.
Nindia mencuci tangan dan wajahnya terlebih dahulu lalu bergegas mengambil putranya dalam gendongan nek Wati dan segera memberikannya ASI.