Chereads / KEJORA / Chapter 6 - Bab 6 | Jangan Tergesa-gesa

Chapter 6 - Bab 6 | Jangan Tergesa-gesa

Di sebuah tempat yang amat gelap, hanya ada suara derap sepatu yang kian menyapu area lantai itu. Dan cahaya yang berasal dari sebuah lilin yang ada di ruangan itu. Disana ada beberapa orang salah satunya pemilik markas itu.

Tak..tak..tak..

Derap langkah lelaki itu semakin mendekat ke arah mereka.

"Tetap awasi dia!!" Perintah lelaki itu.

"Baik tuan.." jawab mereka serentak.

"Pantau selalu gerak-geriknya. Jangan sampai dia curiga. Buat senatural mungkin."

"Siap tuan..." Seru mereka.

"He'emm.." lelaki itu berdehem.

Tidak sia-sia kita mencari dia selama ini. Dan pada akhirnya sang mangsa datang dengan sendirinya." Sungging lelaki itu dengan seringai tajam.

"Kita tidak perlu bersusah payah membuang tenaga bukan". Seru seorang wanita yang tiba-tiba duduk dikursi tersebut.

"Lo.. kenapa disini?" Tutur lelaki itu sekilas menatap wanita cantik yang sudah duduk dengan anggunnya di kursi itu.

Seketika pergerakan tangan lelaki itu mengisyaratkan bahwa mereka boleh pergi. Hingga tersisa mereka berdua saja.

"Haha.. come on. Relax dong ahh." Seringai wanita itu yang terdengar seperti ejekan.

"Kan udah gue bilang. Ranah elo bukan disini, cukup..." Ucap lelaki itu yang langsung dicela oleh wanita didepannya ini.

"Apa!! Cukup.. Tunggu perintah dari elo iya.. gue gak bisa nunggu berlama-lama." Tekan wanita itu dengan tatapan tajam.

"Udah gue bilang.. main yang cantik. Jangan tergesa-gesa." Tegas lelaki itu.

"Lo tau kan apa akibatnya jika kita terburu-buru. Sia-sia b*ngs*t!! Tekannya kembali, seraya menekankan kalimat

"JIKA KITA GEGABAH SEMUANYA BAKAL BERANTAKAN!!"

"Serahkan semuanya sama gue." Tutur nya kembali dengan nada yang lebih halus.

"Oke!! Tapi kita gak selamanya bisa diam-diam begini kan. Waktunya ambil tindakan. Ini udah terlalu lama. Lo gak mungkin nunggu lagi kan" Ucap wanita itu seraya mendelik ke arah lelaki yang ada dihadapannya.

Seraya beranjak dari tempat duduk tersebut.

"Gue duluan." Ucapnya kemudian. Seraya melangkah keluar dari ruangan itu. Seketika ia menoleh ke belakang.

"Gue harap besok lah waktunya." Tegas wanita itu.

"Jangan sampai kehilangan jejak lagi."

Seraya berlalu meninggalkan lelaki itu.

"Hemm.." lelaki itu hanya berdehem tanpa menoleh.

Kelas XI IPA 1 sangat riuh dikarenakan para dewan guru sedang mengadakan rapat. Seorang gadis cantik itu menelungkupkan tangannya diatas meja tersebut. Sesekali ia mengotak-atik benda pipih miliknya itu. Ya gadis cantik itu sibuk dengan dunianya sendiri. Tidak peduli betapa hiruk pikuknya ruangan tersebut. Yang pastinya ia tidak mau tahu dengan keadaan sekitarnya. Dia sibuk mendengarkan lagu favoritnya di daftar playlist song yang ada di handphone nya. Dengan menggunakan earphone dikedua telinganya.

Could you find a way to let me down slowly?

A little sympathy, I hope you can show me

If you wanna go then I'll be so lonely

If you're leavin', baby, let me down slowly

Let me down, down, let me down, down, let me down

Let me down, down, let me down, down, let me down

If you wanna go then I'll be so lonely

If you're leavin', baby, let me down slowly

Gadis itu sangat asyik mendengarkan alunan lagu tersebut.

Hingga tiba-tiba seseorang mengusik ketenangannya. Yang tak lain dan tak bukan ialah teman sebangkunya Hanindita.

"Ra.. keluar yuk..." Ajak Gadis itu.

"Ogah ah nin, mager." Tolak Kejora.

"Ayo.. Ra buruan. Mumpung guru lagi rapat." Paksa gadis itu seraya menarik lengan Kejora.

Gadis itu pun sedikit kelabakan akibat temannya itu yang tiba-tiba menariknya.

"Ya ampun. Gue lagi mager Nin." Omel gadis itu. Seraya berlari kecil mensejajarkan langkah mereka.

Yang di omel pun hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Mau kemana sih??" Tanya Kejora.

"Ke kantin. Laper." Tutur Hanindita, seraya menoleh ke arah temennya itu.

Saat mereka memasuki area kantin, disana sedang terjadi kegaduhan. Mereka menyapu pemandangan ke arah para siswa-siswi yang berkerumunan dan bersorak-sorai di sana.

"Ada apa sih?" Tanya Kejora.

"Gak tau tuh." Ujar Hanindita. Tanpa mau peduli.

"Apa berantem ya?" Gumam gadis itu. Seketika matanya membelalak ke arah keramaian tersebut.

"Bukan urusan kita!" Ucap gadis itu.

Lalu mereka berlalu ke kursi kosong tanpa perduli.

Hening.

"Gue yang pesan. Lo disini jangan kemana-mana." Tutur Hanindita.

"Oke. Gue pesan nasi goreng deh. Telor mata sapi setengah matang ya." Ucap gadis itu.

"Minumannya?" Tanya gadis itu kembali.

"Samain aja". Ucapnya kemudian.

Hingga pesanan mereka tiba. Mereka menyantap makanan mereka dengan lahap.

Tiba-tiba terdengar suara siswa-siswi di meja sebelah yang sedang bergosip ria.

"Eh gila tuh cewek." Ucap siswi sebelahnya.

"Iya anjir.. Gak tau malu banget." Kekeh siswa cowok didepannya.

"Kalau gue udah ditolak berkali-kali mah, tahu diri." Timbal cewek yang satunya.

"Maklum gak punya harga diri sih.. hahahaha." Seru mereka dengan kata-kata pedas.

"Padahal cantik kan ya.. Kayak gak laku aja." Tutur siswi satunya lagi. "Cantik-cantik gak tau malu. Urat malu udah putus mah susah.. wkwkwk." Cibir siswi cewek satunya.

"Edan kalau gue yang ditembak tuh cewek mah, gue bakal terima sih. Meskipun just one night stand. Buahahaaa.." kekeh salah satu siswa cowok yang ada di meja tersebut.

Intinya mereka tiada henti mencerca. Isinya hanya makian dan umpatan.

Hanindita hanya menatap jengah ke arah meja sebelahnya. Sementara Kejora menatap Hanindita seperti minta penjelasan.

"Cepat habisin..." Tegas gadis itu seraya menggantung ucapannya.

"Entar gue jelasin. Sebenarnya juga gak penting." Tuturnya kemudian.

Kejora hanya mengangguk-angguk, seraya melahap nasi gorengnya hingga licin tandas.

Happy reading guys..

Jangan lupa vote dan coment nya ya. Terimakasih 🙏💜