Sebelum memencet bel, pandangan Vero berpusat ke garasi yang memperlihatkan beberapa mobil mewah. Lalu Vero tersenyum tipis.
"Alhamdulillah tidak ada mobil Lidya yang terpakir di garasi itu," batin Vero lega. "Ah, mungkin aku hanya terlalu berburuk sangka pada istriku. Aku yakin ini semua karena aku sangat menyayanginya. Kalau begitu sebaiknya aku kembali dan segera ke rumah Lidya. Mungkin saja dia dan Aska pulang ke rumahnya. Astagfirullah, mikir apa aku? Bisa-bisanya aku berpikiran yang tidak-tidak dan menuduh istriku sendiri. Kenapa aku tidak berpikir Lidya pulang ke rumahnya? Bodoh! Suami macam apa aku ini yang langsung menuduh istrinya!"
Vero mulai merutuki dirinya sendiri. Dia merasa kalau pikiran dan jiwanya sudah terlalu kotor sampai menuduh pasangannya berselingkuh.