Kepala Aurel menoleh dan mengedarkan pandangan ke arah pintu.
"Mama?" lirihnya sembari tangan kanannya menarik salah satu gunung kembar yang masih dihisap Alif lalu memasukkannya ke dalam baju dengan tergesa.
Untung saja Alif tak menangis. Karena kaget, Aurel jadi tak sempat meminta ijin pada Alif untuk menghentikan acara minum ASI. Setelah itu, Aurel turun dari ranjang kemudian menghampiri Melisa yang sudah berdiri di sisi pintu dengan wajah tersenyum.
"Ada apa, Ma?" tanya Aurel sembari terus membenahi kancing baju.
"Em ... apa kamu masih lama menyusui Alif?" tanya Melisa dengan kepala yang celingukan menatap Alif.
"Em ... udah kok, Ma— Aurel sudah selesai menyusui Alif."
Sebenarnya dia baru menyusukan ASI pada Alif lima menit lamanya, tapi demi menjaga perasaan sang mertua, Aurel mengatakan bahwa dirinya sudah selesai menyusui.
"Mm ... mama mau tanya soal jawaban kamu yang tadi—"
