Vero sama sekali tak menggubris omongan istri. Saat ini dia sedang marah. Bukan lagi hati dan perasaan yang ia anut, melainkan nafsu. Di dalam otaknya sedang mendidih. Merasakan kekecewaan teramat dalam, merusak cinta, rasa menjadi puing-puing seperti di lautan. Namun, kemarahan dan kebencian itu datang dari dirinya.
Memang benar pemandangan menunjukkan kebersamaan Brian dengan Aurel. Mereka memang bersama, tetapi bukan berarti ada hubungan spesial atau sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seharusnya Vero bisa percaya pada istri. Menanyakan kebenaran dari kacamata istri. Mengajak istri ngobrol tentang kejadian yang sebenarnya, bukan menuduh dan memutuskan menuruti hawa nafsu.
Itulah mengapa sebuah kepercayaan itu penting dalam sebuah hubungan. Marah boleh, kesal pun tak apa, asal masih berpikir dan berperilaku normal dan wajar. Rasa cemburu memang selalu terjadi, apalagi dalam sebuah rumah tangga. Bahkan, islam sangat menganjurkan setiap pasangan mempunyai rasa cemburu.
