"Apa boleh buat?! Aku terpaksa memakannya!" jawab Melisa langsung berdiri sembari meletakkan sendok dan garpu dengan sangat keras lalu pergi dari hadapan Vero dan Aurel.
"Ma ... Mama mau ke mana?" tanya Vero.
"Mama mau muntah!" jawab Melisa dengan nada tinggi.
Deg. Hati Aurel mulai merasakan sakit.
"Ayolah Ma ... jangan begitu, semua makanan ini enak kok," ucap Vero mencoba menahan kepergian Melisa.
Namun, Melisa tak menghiraukan ucapan Vero. Dia tetap berjalan menuju kamar dengan langkah kaki yang gusar.
Vero menatap Aurel seraya berkata ....
"Sayang, yang sabar ya ...," ucap Vero mencoba menghibur Aurel.
"Iya Mas, gak papa ... habis beres-beres, aku langsung berangkat kerja ya Mas—"
"Oke Sayang."
Aurel sudah siap akan berangkat ke Sekolah, tapi langkah kakinya terhenti. Seperti ada yang mengganjal di hatinya.