Chereads / Istri Tak Rupawan / Chapter 10 - Menikah!

Chapter 10 - Menikah!

Sebelum Aurel melanjutkan pertanyaannya, Putra segera ijin berangkat ke kantor duluan. Padahal, sarapan yang dia ambil belum habis.

Betapa luar biasanya keluarga ini yang rela bertahan, mau mengalah, bisa berpura-pura bahagia demi anggota keluarganya bahagia.

Esok adalah hari pernikahan Aurel dan Vero. Di mana semua orang akan sibuk. Tentunya semuanya sudah diatur oleh Melisa yang satu-satunya menjadi dalang pernikahan super mewah yang membuat masalah.

"Kenapa seolah Papa ingin menghindari aku? Ah, aku semakin tidak paham dengan semua yang terjadi." Aurel sedikit kecewa karena tidak bisa mendapatkan atas pertanyaannya.

"Sayang, seharusnya kamu hari ini tidak usah berangkat ke kantor. Besuk kamu akan menikah bukan? Lagipula kamu harus beristirahat," sela Nurma di saat Aurel terdiam.

"Ah, enggak apa-apa, Ma ... justru karena besuk Aurel menikah, jadi hari ini Aurel harus semangat. Yasudah, kalau begitu Aurel pamit berangkat ya, Ma ... bye Mama!" Aurel lalu bangkit dari tempat duduknya dan mengecup punggung tangan Nurma.

Malamnya, kedua belah keluarga menginap di Hotel yang menjadi tempat untuk melangsungkan pernikahan bak seorang Pangeran dari Negeri Dongeng!

Tujuannya agar saat acara didandani oleh Perias tidak repot dan buru-buru akibat menempuh perjalanan dari rumah menuju Hotel berbintang ini.

Tentu saja semua biaya ditanggung oleh keluarga Aurel. Entahlah, semuanya terasa tidak adil untuk Nurma dan Putra. Namun, jalan sudah ditempuh setengah perjalanan. Mundur tidak bisa, tapi maju semakin tersiksa.

"Ma, Aurel deg-degan," lirih Aurel sembari kepalanya diletakkan di paha Sang Mama.

Hubungan anak dan ibu ini memang begitu lekat. Rasa cinta dan kasih keduanya begitu kental. Malam ini adalah waktu terberat untuk Nurma dan Aurel.

Pasalnya esok, Aurel akan menjadi seorang Istri yang otomatis akan berpisah dari Nurma dan Putra.

Nurma membelai kepala Aurel penuh kasih. Sejak tadi dua insan ini saling bercengkrama dan menenangkan satu sama lain.

"Mama tahu perasaanmu, Nak. Mama hanya ingin berpesan satu hal padamu ... saat kamu merasa takut dan bingung, ingatlah Mama dan Papa dan sebutlah nama Mama dan Papa di dalam hatimu. Itu akan membuatmu merasa lebih baik dan kuat."

Mendengar nasehat dari Sang Mama, Aurel lalu tersenyum dan membalikkan badan. Ia kemudian menatap manik mata Nurma.

"Makasih, Ma ... Aurel akan selalu mengingat kata-kata Mama ini. Aurel sayang banget sama Mama ...."

Tidak terasa, air mata Nurma menetes dan bergulir semakin deras membuat tarikan di hati Aurel yang terasa menyayat. Dada Aurel dan Nurma sama-sama sesak. Tentu saja secara bersamaan Aurel juga menangis.

Pada akhirnya Nurma dan Aurel saling berpelukan. Putra yang sengaja tidur di kamar sebelah memang membiarkan momen perpisahan antara anak dan istrinya itu berlangsung tanpa mengganggu sedikitpun.

***

Tepat jam 08.00 acara ijab kobul akan segera dimulai. Aurel yang sejak pukul 04.00 pagi sudah berada di hadapan Sang Perias kini telah menjadi seorang Putri yang sangat cantik dan menawan.

Dengan gaun berwarna gold super mewah dan indah ditambah dengan tatanan rambut panjang yang begitu mempesona membuat siapapun yang melihat Aurel akan terpana.

Kecantikannya bertambah hingga berkali lipat sampai semua wanita cantik yang melihat akan iri dan tersisih. Pantas jika Vero tergila-gila pada Aurel.

"Mbak, sumpah! Sepanjang saya merias pengantin, baru kali ini saya melihat wanita yang kecantikannya membuat silau mata. Saya berkata jujur, bahwa Mbak Aurel sangat-sangat cantik! Tangan saya sampai merinding begini!" ucap Sang Perias dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan berkata seperti itu, Mbak. Ini semua hanya titipan Yang Maha Kuasa yang kapan pun bisa sirna bila Tuhan menghendaki. Namun, saya juga sangat bersyukur karena Allah SWT telah menganugerahkan paras yang luar biasa ini," jawab Aurel sedikit malu dan pipinya menjadi merah merona.

"Masya Allah, Mbak Aurel ini tidak hanya cantik wajahnya, tapi juga hatinya." puji Perias.

"Ayo, Bapak Penghulu sudah datang! Cepat bersiap!"

Terdengar teriakan Melisa yang entah kapan datangnya tiba-tiba kepalanya melongok ke pintu ruangan rias.

Aurel yang memang sudah siap lalu bergegas dengan digandeng Perias. Kebetulan kamar riasan Aurel, Vero dan kedua orang tua dari pihak Vero dan Aurel memang berbeda. Jadi saat ini, Vero sama sekali belum melihat Aurel secara langsung.

Betapa terkejutnya Vero saat mendapati calon Istrinya yang membuat mulutnya menganga.

"Aurel!" jerit Vero dalam hati. "Ca-cantik sekali!!!" batin Vero kembali dengan tertatih.

Tidak hanya Vero saja yang terhipnotis dengan wajah Aurel. Namun, semua tamu undangan yang datang pun bengong tidak bisa berkata apa-apa.

Saat ini semua mata dan pandangan berpusat pada Vero dan Aurel yang sedang berjalan dan duduk di hadapan Bapak Penghulu.

"Bagaimana? Apakah sudah siap dan bisa dimulai?" tanya Bapak Penghulu.

"Sudah!" jawab Vero semangat.

Aurel hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Bapak Penghulu memulai acaranya hingga sampai pada kalimat ....

"SAH?"

"SAH!"

"SAH!"

"Alhamdulillah!"

Akhirnya Aurel dan Vero menjadi sepasang Suami-Istri. Dan acara diakhiri dengan Vero memakaikan cincin di jari Aurel dan Aurel mengecup punggung tangan Vero.

Nurma tidak bisa menahan isak tangis yang sejak tadi acara berlangsung membuat dadanya teriris. Saat ini yang dirasakan Nurma kebahagiaan dan kesedihan yang menjadi satu.

Bahagia karena anaknya sudah menikah dengan laki-laki yang dicintai dan sedih karena otomatis dia akan berpisah dengan anak semata wayang yang selama ini mewarnai hari-hari di rumah.

Setelah rangkaian acara selesai, Aurel langsung memeluk Sang Mama dengan isak tangis. Melisa yang menyaksikan ternyata tidak suka dan mencibir.

"Halah! Lebay! Aku saja tidak menangis melepas Vero menikah dengan Aurel! Drama banget sih!" batin Melisa sambil bola matanya melirik.

Berbeda dengan Vero yang malah senyum-senyum kegirangan. Dia tidak sabar menunggu malam tiba agar bisa menikmati manis madu dari tubuh Aurel yang selama ini dia idamkan.

"Malam nanti, tak akan aku biarkan dia tidur! Biar saja aku genjot sampai pagi!" tekad Vero yang memang di dalam otaknya selalu berpikiran jorok.

Acara pun dilanjutkan dengan resepsi. Segala sajian makanan ala Hotel bintang 5 siap dinikmati oleh tamu undangan.

Tidak dipungkiri, semua tamu memuji pernikahan super mewah ini. Dari tempatnya, makanannya, fasilitasnya dan kemegahan yang membuat mata tidak bisa berpaling.

Melisa dengan bangganya pamer jikalau semua ini dialah yang menyelenggarakan. Memang benar Melisa yang mengurus semuanya, akan tetapi dana yang dipakai milik keluarga Aurel.

Melisa, Abimanyu dan Vero memang orang kaya. Sayangnya, sifat dan kelakuannya sama sekali tidak mencerminkan demikian.

Sesaat kemudian, Carissa datang dengan wajah kesal dan perasaan marah.

"Gak akan gue biarin mereka bahagia! Lihat saja, apa yang akan gue lakukan untuk membuat pernikahan kalian hancur berantakan!" gumam Carissa sambil melotot melihat Vero dan Aurel berdiri terpampang di panggung sembari bersalaman dengan tamu.

***

Bersambung.