"Belum Stefi, hampir dua puluh menit aku menunggunya."
"Apa dia masih di kantor?"
"Tidak tahu, ponselnya non aktif, Antonie juga sedang tidak bersamanya. Salam buat Mommy kalau aku sampai tidak bisa datang."
"Emm baiklah Kak."
Bella mengakhiri panggilannya dan mendengus kesal. Rasanya ia ingin sekali berganti piyama dan menghapus makeupnya lalu pergi tidur. Jenson benar-benar membuatnya sangat kecewa.
Pada saat itu, pintu kamar terbuka dan Jenson masuk dengan chocolate mousse cake di tangannya. Dia menggeser kursi di dekat Bella dan duduk di sampingnya.
"Delicious chocolate mousse cake."
Bella memutar matanya ke arahnya dan sama sekali tidak terpengaruh. Ia tahu itu pasti cara Jenson agar dia tidak marah.
"Christabella, ini benar-benar enak."
Dia menatap Jenson kesal.
"Mommy sudah menunggu kita. Kalau tidak jadi pergi lebih baik aku berganti baju dan pergi tidur sekarang."
Bella bangkit dari duduknya dan Jenson langsung menahannya.
"Lima menit, aku akan habiskan mousse cakenya dan setelah itu kita pergi."
Bella terpaksa mengalah dan menunggu Jenson menghabiskan cake buatannya tadi siang. Meski ada perasaan senang karena Jenson menghargai cake buatannya, tapi rasa kesal di hatinya lebih mendominasinya.
"Selesai. Aku ketagihan dan semoga ada cake ini lagi besok sepulangku dari kantor." Jenson berkata sambil melirik ke arah Christabella.
"Kalau aku tidak sibuk," balas Bella yang masih kesal dan ia segera keluar kamarnya setelah menyambar tas tangannya.
Jenson membuntutinya dan berhasil mensejajari langkahnya.
"Kita harus terlihat romantis."
"Semua pelayan di rumah ini sudah tahu drama kita Jens, jadi simpan saja untuk nanti di rumah mommymu."
Jenson merasa tidak senang. Keduanya masuk mobil dan saling diam selama perjalanan hingga tiba di kediaman Shirley Thomas.
Pada saat itu, kebekuan diantara keduanya seakan tiba-tiba mencair seketika.
Jenson menggandeng tangan Christabela masuk ke rumah seolah mereka berdua adalah pasangan paling romantis, membuat Bella merasa mual di perutnya.
Tapi ia harus mempertahankan drama ini di depan Stephanie dan Mommynya.
"Christabella kesayangan Mommy, akhirnya kamu datang juga."
Shirley memeluk erat Bella dan membuat hatinya menghangat seketika.
"Maaf membuat Mommy menunggu lama, Jenson baru saja pulang." Bella melepas pelukan Shirley dan ia melirik ke arah Jenson. Jenson hanya tersenyum tipis.
"It's okey, ayo kita makan sekarang. Ayo Bella, Jenson."
Duduk dan makan malam bersama-sama, kekesalan Bella akhirnya mencair, ia mengobrol panjang lebar dengan Stephanie dan Shirley yang sesekali diselingi tawa, pada situasi ini Jenson seperti orang asing.
Ia memutuskan berselancar di sosial media dan ia tak sengaja tertuju pada sebuah postingan yang tiba-tiba membuat wajahnya memucat.
Karena makan malam bersama telah selesai, jadi Jenson pamit keluar dan ia menghubungi Antonie.
"Antonie, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku."
"Ya Tuan."
"Blokir berita tentangku dan Liora yang saat ini beredar dan juga cari pelakunya."
"Baik Tuan."
Setelah menutup teleponnya, Jenson menghela nafas dan ia bergumam dalam hati, "Semoga saja Christabella tidak tahu soal ini."
Padahal Bella diam-diam membuntutinya dan sudah mendengar semua, jadi dia mencari tahu berita apa yang dimaksud Jenson. Ia segera tahu saat membuka akun sosmednya dan Bella hampir menangis karena berita itu. Betapa menyedihkannya hidupnya sekarang.
Tapi ia berusaha menekan perasaannya sekuat tenaga dan kembali ke meja makan sebelum Jenson memergokinya.
Tak lama, Jenson kembali ke meja makan setelah terdiam sendiri cukup lama di taman belakang.
"Mom, sudah malam. Aku dan Christabella pamit pulang."
"Iya Sayang, hati-hati ya. Jangan pernah absen rutinitas malamnya. Mommy ingin segera mendengar kabar baik dari kalian."
Christabella tersipu mendengarnya, sementara Jenson melirik Christabella dengan tatapan menggoda dan ia berkata, "Mommy pasti akan segera mendengar kabar baik,"
Wajah Christabella semakin memerah seperti tomat. Ia mencubit lengan Jenson dengan keras dan itu membuat Jenson meringis. Shirley dan Stephanie tidak bisa menahan tawa melihat mereka berdua.
Christabella semakin malu dan ia buru-buru masuk ke mobil Jenson dan melambaikan tangan ke arah mommynya juga Stephanie. Jenson mengikuti Bella dan segera melajukan mobilnya.
Di mobil, Jenson tidak menyangka bahwa Bella sudah mengetahui berita yang beredar.
"Maksud kamu kabar baik untuk Mommy itu anak kamu dan Liora kan?"
Jenson mengerem mendadak karena terkejut dan ia berkilah, "Ada kucing lewat."
"Jangan berkilah Jenson, kamu pikir aku tidak tahu berita yang beredar?"
Jenson melajukan kembali mobilnya dan menjawab dengan santai, "Dan kamu lebih percaya berita itu?"
Bella menatap tajam Jenson dan ia berkata, "Bagaimana kalau iya? Media tidak mungkin berani membat berita bohong pada aktris juga model sekelas Liora. Lagipula video kamu dan Liora masuk ke ruangan dokter spesialis kandungan itu sudah menguatkan semuanya Jens."
Jenson kehilangan kata-katanya saat itu juga, tapi ia juga tidak mungkin mengungkap semuanya pada Bella.
"Terserah kamu, lagipula aku tidak punya hak untuk memaksamu mempercayaiku kan?"
Bella menggertakkan gigi dan berkata dengan kesal, "Setidaknya kamu berusaha menjelaskan padaku."
"Apakah jika aku melakukannya kamu mendengarnya?"
Pada saat itu Maseratti hitam sudah tiba di Villa Emerald, jadi Bella langsung membuka pintu mobil dan membantingnya dengan keras. Ia berjalan cepat menuju pintu utama dan mengabaikan sapaan para pelayan. Ia masuk lift buru-buru berharap Jenson tidak akan bisa mengikutinya.
Tapi sial, Jenson bisa menyelinap masuk ke dalam lift sebelum pintu lift tertutup. Jenson menyeringai penuh kemenangan.
"Jangan lupakan ini villaku dan semuanya berada pada kendaliku."
Bella menghentakkan heelsnya dengan kesal dan hampir saja menginjak sepatu Jenson. Ia memalingkan wajahnya dan menyilangkan dadanya dengan wajah penuh kemarahan.
"Christabella, jika kamu ingin tahu kebenarannya, janin yang ada pada Liora itu bukan milikku."
Kemarahan Bella semakin mendidih dan ia tidak tahan untuk tidak mencibir Jenson, "Kamu bisa berkata seperti itu karena kamu sudah tidak bersamanya kan? Jenson Alex, meski aku tidak pernah mencintaimu. Kita sudah bertunangan hampir tiga tahun dan aku sangat hafal seintim apa hubunganmu dengan Liora. Kamu bahkan pernah berciuman dengannya begitu panas di depanku hanya untuk membuktikan betapa kamu mencintainya dan menjadikan pernikahan ini hanyalah untuk menyenangkan mommymu. Apa kamu lupa dengan semuanya?"
Nafas Bella sampai terengah-engah karena terlalu marah. Sementara Jenson seperti baru saja ditinju oleh puluhan petinju hebat dan ia merasa linglung dalam waktu yang cukup lama.
Ting
Pintu lift terbuka dan Bella tersenyum mengejek mengetahui keterkejutan Jenson. Ia buru-buru keluar dan masuk kamar.
Jenson baru tersadar dan ia berjalan dengan langkah cepat mengejar Bella ke kamar.
"Itu mengapa aku tidak ingin menjelaskannya padamu karena aku tahu kamu tidak akan percaya. Christabella, perlu kamu tahu kalau aku bukanlah Jenson yang dulu."