Mata Berlin penuh dengan niat membunuh, garis-garis di wajahnya ketat, dan tangan yang tergantung di kakinya mengepal erat. Berlin seakan ingin membunuh. Ini adalah perasaan pertama Celine setelah dia menarik kembali matanya dari arah lift dan melihatnya. Dia belum pernah melihat mata yang penuh hawa pembunuh yang begitu brutal di mata Berlin. Dalam kesannya, Berlin selalu terlihat seperti angin sepoi-sepoi, tipe yang akan tenang ketika langit jatuh. "Berlin, ada apa denganmu?"