Chapter 2 - Malam Ternoda

Setelah meninggalkan restoran tempat pertemuannya dengan Joan , Liza kini sudah berada ditempat parkiran apartemennya.Suasana malam yang mencekam membuatnya bergidik ngeri ,tak biasanya parkiran apartemennya itu sepi begini .Yang membuat Liza takut bukanlah hantu melainkan suara langkah seseorang yang seperti sedang mengikutinya .

Liza melangkah dengan cepat ,bahkan berlari setengah cepat menaiki lift menuju akses apartemennya.Liza sedikit merasa tenang setelah memasuki lift itu ia berpikir orang itu tak akan mengikutinya lagi .

Lift itu akhirnya mulai berhenti dilantai 30 tempat apartemen Liza berada , Liza mulai bernapas lega seraya membuka pintu apartemennya namun tak disangka seseorang langsung menyerangnya dari belakang .Orang itu memaksa Liza untuk masuk kedalam apartemennya, kemudian ia membekap mulut Liza hingga ia tidak mampu mengeluarkan suara apapun .

Orang itu masih membekap Liza sampai memasuki kamar milik gadis itu,kemudian ia mengunci pintu kamar Liza dan mulai menyalurkan hasratnya yang tak lagi terkendali .

Liza dapat melihat dengan jelas bahwa pria yang ada dihadapannya itu adalah Joan , ia yang merasa ketakutan memohon pada Joan .Namun Joan tak menggubris perkataan gadis itu ,ia justru mematikan lampu kamar itu sehingga membuat suasana menjadi semakin gelap .

Berbagai perlawanan dilakukan Liza demi mempertahankan harga dirinya .Ruangan apartemennya yang kedap suara membuat teriakan dan rintihan Liza tidak kedengaran sekali oleh para tetangganya .

Hingga pada akhirnya tubuh kecil Liza berhasil ditindih oleh tubuh kekar pria itu,pakaian yang menutupi tubuhnya sudah berserakan dilantai.

Joan berusaha mencium titik-titik sensitif gadis itu, Liza yang sudah mulai kehabisan tenaga hanya bisa pasrah saat sesuatu keras masuk kedalam celah sempitnya.Sesuatu yang sangat dijaganya seumur hidup saat ini akan direnggut oleh pria yang sama sekali tak dicintainya itu.

Airmata mengiringi rintihan Liza saat pria itu terus menerus memaksakan penyalurannya ditubuh Liza, dia sangat kesakitan saat suatu lapisan yang lembut didalamnya dirobek paksa oleh benda tumpul yang besar.

Joan tampak berhenti sejenak saat menyadari wanita yang tengah dipaksanya ini masih perawan . Dia tak menyangka ini merupakan pengalaman pertama seorang aktris sekaligus model cantik itu .Seketika perasaan bersalah dan bahagia menyelimuti nya. Tapi hawa nafsu mengalahkan akal sehatnya, dia semakin menggebu untuk menyalurkan hasratnya.

Setelah 2 jam berlalu Joan perlahan -lahan melepaskan dirinya dari tubuh Liza .Berkali - kali dia melepaskan benihnya dirahim wanita itu , saat ini gadis itu tampak sangat kelelahan , matanya terpejam dengan napas yang tersenggal- senggal.

Joan mencium lembut kening liza ,ada perasaan sayang yang menyelimutinya, untuk pertama kalinya dia merasakan jantungnya berdebar saat bersama seorang wanita .

" Maafkan aku Liza"gumamnya dan satu tetes air mata lolos dari pelupuk matanya, menyirami gadis itu.Ia pun kemudian membaringkan tubuhnya disamping Liza.

Liza hanya bisa menutup matanya enggan untuk menatap ataupun berbicara dengan pria yang ada disampingnya itu .Hatinya terlalu sakit menerima perlakuan pria brengsek itu , ia mulai berjanji pada dirinya bahwa ia tak akan pernah mencintai Joan walaupun pria itu merupakan pria yang satu - satunya tersisa dimuka bumi ini.