Sintri, Gonocos, dan Tan Metri tak tahu apa yang akan direncanakan oleh Zel. Meski begitu, tiga bersaudara itu tetap menjalani perintah Zel. Mereka bertiga segera mencari anggota guild yang masih tak terkena pengaruh sihir dan membawanya ke Zel.
Zel sendiri di tempatnya masih memeluk Freeya dengan erat karena Freeya yang merasa risih dengan yang terjadi di situ. Teriakan dan erangan dari setiap tempat terdengar sampai ke langit malam bak serigala yang melolong. Zel mengelus lembut rambut Freeya.
"Tenanglah, tiga anak itu saja berusaha bersikap biasa saja. Masa kamu yang penyihir tingkat SS lemah terhadap situasi seperti ini?" ucap Zel sambil berusaha melihat wajah Freeya.
Perlahan namun pasti Freeya pun tersadar akan tugasnya itu sebagai penyihir. Dia melepaskan pelukannya dan mengamati ke setiap arah.
"Apa yang bisa aku lakukan sekarang?" tanya Freeya dengan mantap dan niat tulus membantu. Zel tersenyum dengan hal itu.
"Baiklah, berhubung kamu tidak tahan dengan semua ini, sambil menunggu tiga anak itu kembali dengan membawa orang-orang guild, mari kita berdua buat warga yang bertindak tak senonoh ini tak sadarkan diri. Itu jauh lebih baik dari mereka yang sadar namun berbuat asusila. Ingat! Hanya membuat mereka tak sadarkan diri alias pingsan. Jangan memukulnya terlalu keras yang bisa melukai atau bahkan membunuh mereka!" jelas Zel memaparkan rencananya.
"Oke siap, laksanakan!" tegas Freeya segera melaksanakan tugasnya.
Zel juga ikut bergerak dan membuat para warga yang menyeleweng dari norma itu pingsan sebanyak mungkin.
"Oi, bukankah itu Gonocos?" tanya Sio yang melihat kedatangan Cos ke arahnya.
"Oh iya betul. Sepertinya dia sudah melaksanakan tugasnya. Tapi di mana Kakek Master berada?" tanya Wod yang bingung.
Pasar Kota Nakasam memang cukup luas. Wod dan Sio yang tadi di tempat utama gerbang masuk pasar kini sudah berada jauh di distrik penjualan pakaian. Tampak mereka berdua juga masih sadar dan melawan orang-orang itu meski tadinya hampir tergoda. Beberapa penyihir tingkat B dan C juga bersama mereka.
Cos yang juga melihat adanya 2 orang penyihir tingkat A tersebut langsung menghampiri sambil tetap bersiaga akan serangan mendadak.
"Paman! Ayo segera ikut aku beserta anggota guild yang lain!" ajak Cos tanpa basa basi dengan napas yang terengah-engah.
"Kau berhasil memberi tahukan ini pada Kakek Master, bukan? Di mana dia sekarang? Bukankah seharusnya dia langsung membereskan ini semua?" tanya Sio bertubi-tubi.
"Duh! Intinya cepat ikuti aku saja, Paman! ajak mereka juga yang masih sadar! Nanti akan dijelaskan segera!" bentak Cos.
Mau tak mau Sio dan Wod pun menuruti ucapan bocah 12 tahun itu. Mereka percaya dengan ucapan bocah lugu di depannya. Bersama 5 orang yang masih sadar maka Sio dan Wod dengan ditemani Cos menuju ke tempat Zel.
Sementara itu, Sintri berhasil membawa Pol dan rekan perempuannya bersama 4 orang lainnya. Tan juga berhasil mengumpulkan 4 orang anggota guild. Total mereka ada 17 orang. Zel, Freeya, Trigonometri pengecualian.
Zel dan Freeya yang melihat kedatangan orang-orang itu pun menghentikan urusannya. Zel langsung saja menemui mereka semua dan menjelaskan cara mengatasinya. Sin, Cos, dan Tan yang tadi berpencar pun berkumpul lagi.
"Oh kau rupanya Zel yang menyuruh kami berkumpul. Di mana Kakek Master berada, Zel?!" tanya Sio penasaran karena tak melihat adanya sosok Kakek Lummy.
"Karena faktor kesehatan yang menurun, Kakek Lummy tidak bisa datang ke sini dan menyerahkan semuanya padaku. Dengar semuanya! Kalian semua pasti sudah cukup lelah melawan orang-orang yang seakan menggila ini, bukan? Kalian pun seharusnya tahu mereka terkena pengaruh sihir jahat! Jadi apa pilihan terbaik yang harus dilakukan sekarang? Kalian tidak bisa menanganinya kan?! Baiklah, langsung saja membentuk lingkaran supaya aku bisa dengan mudah mengatakan cara menangani masalah ini!" kata Zel dengan yakin.
"Apa-apaan ini?! Situasi sedang genting seperti ini kau malah meminta kami untuk membuat lingkaran dan main-main?!" bantah Pol yang tak suka dengan keputusan Zel.
"Betul itu! Cepat katakan saja apa yang harus kita lakukan untuk bisa menyadar teman kita dan warga setempat!" bentak anggota guild yang lain.
Wod yang ada di situ justru merasa kesal dengan perilaku anggota guild yang lain. Sio tak angkat bicara. Trigonometri pun diam saja seraya beralih pandang ke arah Zel dan orang-orang yang ada.
"Diam kalian semua! Dengar dan lakukan saja apa kata penyihir tingkat SS yang sudah diberi amanat oleh Kakek Master!!" bentak Wod dengan suara lantang.
Akhirnya kericuhan yang diakibatkan oleh silang pendapat antara para anggota guild pun terhentikan. Mereka semua jadi diam dan menurut apa yang diucapkan Zel. Terlebih lagi, mereka juga sadar kalo tidak bisa melakukan apa pun sedari tadi. Cos kini malah terkagum-kagum pada wibawa yang dipancarkan Wod.
"Terima kasih, Wod. Baiklah! Seperti yang aku katakan tadi, semuanya membentuk lingkaran!" perintah Zel mengulangi kalimatnya.
Dengan cepat para anggota guild menurut. Satu lingkaran penuh terbentuk dengan cepat. Zel masuk ke dalam lingkaran orang dan menjelaskan rencananya. Sedang Trigonometri di luar lingkaran dan Freeya ikut membentuk lingkaran.
"Para warga di sini tengah terkena pengaruh sihir hitam yang jahat! Aku belum tahu persis apa yang terjadi! Tapi sepertinya sekarang para pelaku sudah tidak mengirim sihir-sihirnya lagi. Atau boleh dikata orang-orang yang sekarang tersisalah yang masih terkena pengaruh sihir itu. Satu-satunya cara menyadarkan mereka kembali yakni dengan mencabut sesuatu yang mencurigakan pada tubuh mereka! Untuk hal tersebut, aku pun belum tahu sesuatu itu dalam bentuk apa! Maka dari itu aku mengumpulkan kalian! Sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah membuat mereka tak sadarkan diri! Aku yakin kalian semua sudah sangat kelelahan. Maka dari itu, aku akan membagikan sedikit ES milikku pada kalian dan kalian semua pun melumpuhkan pergerakan para warga itu! Ada pertanyaan?!" kata Zel panjang lebar.
Sio yang masih bingung mengacungkan tangan.
"Lantas apa yang akan kita lakukan setelah semua orang di sini tak sadarkan diri?"
"Pertanyaan bagus! Kita akan segera mencari tahu 'sesuatu' apa yang menempel pada tubuh orang-orang itu yang mengakibatkan mereka berbuat seperti ini. Setelah kita tahu maka semuanya akan sadar kembali. Intinya tugas kita hanyalah menemukan perangkat sihir yang menancap pada tubuh mereka sehingga mereka bisa dikendalikan nafsunya seperti ini! Setelah kita menemukannya, kita cabut perangkat sihir itu!" jelas Zel.
Freeya tertegun dengan tindakan suaminya. Begitu pun dengan Sintri dan Cos. Diam-diam Tan juga kagum dengan Zel yang serius saat menjalankan misi.
"Baiklah, aku akan bagikan ES milikku sekarang juga! Semuanya berpegangan tangan! Oi, Trigonometri! Kalian juga ikutlah!" perintah Zel.