"Gak usah sok perhatian!"
"Aku kan pacar kamu,Nadia"
"Yaudah deh terserah kamu,nanti dijalannya harus hati - hati ya"
"Siap sayangku"
"Jangan panggil aku pake panggilan itu!"
"Ouh iya maaf,yaudah aku pulang ya"
"Ya,hati - hati"
"Tenang aja,yang dihati selalu hati - hati kok"
"Mulai deh"
Lalu Zardean langsung tersenyum,kemudian dia langsung mengendarai motornya lagi.Setelah itu,Nadia langsung tersenyum sambil berjalan menuju ke kamarnya.Sementara itu,Rizam yang melihat adiknya senyum - senyum sendiri pun langsung bertanya,
"Kamu kenapa Dek,senyum - senyum sendiri?"
Nadia yang mendengarnya pun langsung terkejut,lalu dia langsung memasang wajah dinginnya lagi.Kemudian Rizam langsung berbicara lagi,
"Ayo dong,cerita sama Kakak!"
"Apaan sih kak,gak boleh kepo ya!"
"Ouh jadi sekarang adiknya Kakak udah mulai main privasi segala ya"
"Ya,udah ah.Aku mau ke kamar"
Rizam merasa sangat bahagia sekali melihat seorang adiknya bahagia.Dan tak lama kemudian,Narina datang dengan wajah cemberut.Rizam yang penasaran pun langsung berbicara,
"Kamu kenapa Dek?,wajahnya kok ditekuk gitu?lagi bahagia ya?"
"Tau ah,aku kesel banget tau"
"Kesel gara - gara apa?sini cerita sama Kakak!"
Lalu Rizam langsung mengajak adiknya duduk,kemudian dia langsung berbicara
"Ayo cerita!"
"Aku kesel banget Kak,motornya Jauzan ditilang sama Polisi.Gara - gara itu,kami gak jadi kencan dan pulang naik Taksi"
"Aduh,kasian banget sih"
"Apaan sih Kak,adiknya lagi sedih malah gitu responnya.Dah ah males ngomong sama Kakak mah"
Lalu Narina langsung pergi ke kamarnya,saat dia sudah masuk ke kamar lalu dia melihat Nadia sedang senyum - senyum sendiri.
"Ini lagi,ngapain senyum - senyum sendiri" tutur Narina
"Kamu kenapa?"
"Tau ah,males"
"Dih,nih anak ngambek terus.PMS ya?"
"Y"
Nadia pun langsung tertawa karena tak kuat melihat tingkah saudara kembarnya.Sementara itu,Rizam kembali lagi merasa galau.
"Apa aku harus datang aja ya ke rumahnya?" tuturnya
"Tapi... Aku takut dia malah semakin marah denganku"
"Arrrgh,kenapa sih bisa sampai kayak gini?"
Rizam yang sudah kebingungan dan merasa kesal dengan apa yang terjadi pada dirinya,lalu dia pun langsung masuk ke kamarnya.
Tibalah waktunya belajar disekolah,
Saat Rizam sudah berada dikelasnya,lalu dia langsung duduk dikursinya.Setelah itu,dia langsung melamun kembali.Tetapi tiba - tiba,Laisya datang ke kelasnya dan langsung mendekati Rizam.
"Hai Rizam,selamat pagi!"
"Pagi juga Kak"
Laisya yang mengetahui jika Rizam sedang galau karena ada masalah dengan Nafsya,lalu dia langsung berbicara,
"Kamu kenapa galau?" tanya Laisya pura pura tak tahu
"Aku gak galau kok Kak"
"Ayo kita ke taman sekolah!supaya semangat kamu kembali lagi"
"Gak mau Kak,makasih"
Lalu Laisya langsung duduk disamping Rizam,kemudian dia langsung menidurkan kepalanya dibahu Rizam.Rizam pun langsung terkejut melihatnya,tiba - tiba Nafsya yang baru saja ingin masuk ke kelas lalu langsung berlari keluar kelas.Rizam yang melihatnya pun langsung berteriak,
"NAFSYA..."
Setelah itu,Rizam langsung keluar dari kelas lalu mengejar Nafsya.Laisya yang melihatnya pun langsung tersenyum.Lalu dia langsung bergumam dalam hati,
"Aku yakin jika Rizam akan memutuskan hubungannya denganmu,dan aku juga akan membuatnya terpikat kepadaku"
Kemudian dia langsung keluar dari kelasnya Rizam.Narita pun mulai mencurigai sikapnya Laisya.Sementara itu,Nafsya berlari menuju ke Toilet wanita dengan cepatnya Rizam menarik tangan Nafsya.
"Sayang...Dengerin aku dulu,aku bisa jelasin semua"
"Gak ada yang perlu dijelasin,aku kecewa sama kamu.Ternyata itu kelakuan kamu dibelakang aku" respon Nafsya sambil menangis
"Udah dong marahnya!tolong kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya dan aku bakal perbaiki juga hubungan kita"
Lalu Nafsya langsung masuk ke Toiletnya,dan Rizam tak bisa mengejarnya.Dia pun menunggu Nafsya keluar.Sementara itu,Nafsya sedang menangis didalamnya namun Rizam masih tetap menunggunya.
Dan tak lama kemudian,bel masuk pun tiba.Rizam pun terpaksa meninggalkan Nafsya lalu menuju ke kelasnya.Saat Rizam sudah pergi,tiba - tiba Laisya langsung datang dan mengunci pintu Toilet tersebut.
"Mampus,ini adalah pelajaran untukmu karena telah berani melawan Kakak kelas"
Laisya pun langsung pergi dan membuang kunci yang dipegangnya ke tong sampah.Sementara itu,Nafsya langsung menghapus air matanya.Saat dia ingin keluar,namun pintunya tak bisa dibuka.
Nafsya langsung memukul - mukul pintu tersebut dan dia tak bisa berteriak karena ruangan toilet tersebut kedap suara.Dia tak menyerah dan tetap memukul - mukul pintu tersebut,dan saat beberapa jam kemudian Nafsya sudah tak kuat lagi dan tubuhnya merasa lemas.
Kemudian dia langsung pingsan ditoilet tersebut.Rizam sudah merasakan khawatir tetapi dia tak bisa keluar dari kelas karena jam pelajaran sudah dimulai.Saat beberapa jam kemudian,waktunya istirahat pun tiba.Lalu Rizam langsung bertanya kepada teman - teman sekelasnya,
"Apakah diantara kalian ada yang melihat Nafsya?"
"Rizam,bukannya tadi dia lari lalu dikejar sama kamu ya?" tanya Narita
Mendengar perkataan Narita,lalu Rizam langsung berlari menuju ke Toilet perempuan,Narita yang melihat Rizam cemas lalu dia langsung mengejarnya.Saat mereka sudah sampai ditoilet lalu Narita langsung bertanya,
"Rizam...Apa yang membuatmu cemas?"
"Sepertinya Nafsya pingsan ditoilet"
"Tunggu sebentar!biar aku saja yang mengeceknya"
Narita langsung membuka pintunya,namun tak bisa dibuka.Lalu dia langsung berbicara,
"Sepertinya pintu terkunci dari luar"
"Biarkan aku yang mendobraknya"
Hanya dengan sekali dobrakan,pintu tersebut langsung terbuka.Begitu terkejutnya Rizam yang melihat Nafsya tergeletak lemas.
"NAFSYA..."
Narita yang mendengar Rizam teriak pun langsung masuk ke dalamnya,
"Rizam...Bawa dia ke UKS!"
Rizam langsung membopong Nafsya dan membawanya ke UKS.Setelah sampai,Rizam langsung membaringkan Nafsya.Melihat tangannya Nafsya memar karena telah memukul - mukul pintu lalu Rizam langsung memijatnya dan tak membutuhkan waktu yang lama,memarnya ditangan Nafsya langsung hilang.
Saat beberapa lama kemudian,Nafsya pun tersadar dari pingsannya.Saat dia melihat wajahnya Rizam,lalu dia pun langsung menangis.
"Mengapa kamu menangis?"
"Walaupun aku sedang marah kepada kamu,tetapi kamu mau menyelamatkanku.Maafin aku,Rizam"
"Udah ya,kita lupain aja yang udah berlalu"
Nafsya pun langsung mengangguk,lalu dia langsung berbicara lagi
"Tapi...Kamu harus ngejelasin mengapa kamu bermesraan dengan Kak Laisya"
"Tenang aja,aku pasti jelasin semuanya"
Mereka berdua pun langsung tersenyum.
"Ekhem,aku jadi nyamuk nih.Aku istirahat duluan ya,lanjutin aja bermesraannya"
Narita langsung meninggalkan mereka berdua,lalu ....