langsung berbicara
"Tolong jangan lakukan itu!"kami tak akan mengulanginya lagi"
Rizam yang masih dikuasai oleh emosi lalu langsung berteriak,
"CEPAT PERGI DARI SINI!"
Mereka bertiga pun langsung terkejut dan diam mematung.
"CEPAT!" teriak Rizam lagi
Lalu mereka bertiga langsung berlari keluar dari tempat tersebut.Sementara itu,Rizam langsung membawa Nafsya keluar dari tempat tersebut.Kemudian dia langsung mengantarkan Nafsya ke rumahnya dengan diikuti oleh kedua Bodyguardnya.
Dan tak lama kemudian mereka pun sudah sampai dirumahnya Nafsya,lalu Nafa yang sedang menunggunya diluar langsung berlari mendekati Nafsya dan memeluknya.
"Mereka gak ngelukain kamu kan?" tanya Nafa
Sedangkan Nafsya hanya meresponnya dengan menggelengkan kepala,
"Mulai besok Ibu akan membayar orang untuk menjadi Bodyguardmu ketika diluar rumah"
Kemudian Nafa langsung membawa Nafsya ke dalam rumah,sedangkan Rizam langsung pulang bersama kedua Bodyguardnya.Sementara itu,Laisya merasa sangat kesal sekali karena kini dia tak bisa dekat dengan Rizam lagi.
"Arrgh aku kesal sekali kepada Nafsya,tapi aku gak akan berhenti membuat dia tak nyaman.Aku harus bisa merebut Rizam darinya"
"Laisya,sebaiknya kau berhenti saja melakukan hal itu.Aku takut jika Rizam akan bertindak lebih dari itu" respon Maritsya
"Iya,aku juga setuju dengan Maritsya.Sebaiknya kau cari saja laki laki lain" lanjut Nathalifa
"DIAM KALIAN!JIKA KALIAN TAK SETUJU,BIARKAN AKU SAJA YANG MELAKUKANNYA SENDIRI"
"Oke,aku tak akan membantumu lagi.Aku sudah tak kuat juga dengan sikapmu yang seperti ini" respon Maritsya
"Aku juga sama,mulai sekarang kita bukan teman lagi" lanjut Nathalifa
Kemudian Maritsya dan Nathalifa langsung meninggalkan Laisya.
"PERGI SANA JAUH - JAUH!,DASAR TEMAN TAK BERGUNA!"
Laisya pun langsung menangis sambil berjalan mencari Taxi yang lewat.Hingga akhirnya tibalah waktunya Sekolah,kali ini bukan hanya Rizam dan kedua adik kembarnya saja yang membawa Bodyguard melainkan Nafsya juga.
Saat Narina dan Nadia sudah sampai dikelasnya,lalu mereka langsung duduk dibangkunya masing - masing.Sepertinya biasa Narina selalu bersama dengan Jauzan,sedangkan Nadia hanya sendirian duduk karena Zardean belum ada dikelasnya.
Dikarekan Nadia merasa bosan lalu dia langsung keluar dari kelasnya untuk berkeliling disekitar sekolahnya dengan ditemani oleh seorang Bodyguard.Saat dia sedang berjalan - jalan tiba - tiba dia tak sengaja melihat Zardean yang sedang bermesraan dengan perempuan lagi.
Nadia merasa sangat kecewa sekali lalu dia langsung masuk ke dalam kelas tersebut dan berteriak,
"ZARDEAN"
Kemudian Zardean pun langsung terkejut,lalu Nadia langsung berbicara
"Aku tak menyangka jika dibalik sifatmu yang humoris dan romantis ternyata kau juga suka memainkan perasaan seorang wanita"
Nadia pun langsung menangis,lalu Zardean langsung berbicara
"Baguslah kalau kamu sudah tahu,lebih baik kamu pergi saja.Jangan ganggu aku!"
Kemudian Bodyguardnya Nadia merasa sangat kesal,lalu dia langsung berbicara
"Non,laki - laki kayak gini patut untuk diberi pelajaran"
"Apa?kau ingin menghajarku?apakah kau tidak takut jika dituduh melakukan kekerasan kepada seorang siswa?"
Nadia pun langsung berlari keluar dari kelas tersebut sambil menangis,kemudian Bodyguardnya pun langsung mengejarnya.Nadia pun langsung menuju ke kelas Rizam.Saat sudah sampai disana,Nadia langsung mendekati Rizam dan memeluknya.
Rizam pun langsung terkejut melihat adiknya menangis,lalu dia langsung berbicara
"Siapa yang telah membuatmu menangis?"
Nadia tak menjawabnya dan hanya tetap menangis,lalu Bodyguardnya pun langsung memberitahukannya.Setelah mendengarnya,Rizam sangat marah sekali.
"Ini gak bisa dibiarin,Kakak harus kasih pelajaran ke dia"
Tetapi Nadia langsung menahannya lalu langsung berbicara sambil menangis,
"Jangan Kak!,nanti Kakak bakal dipanggil ke ruang guru"
Lalu Rizam langsung mengurungkan niatnya.Sementara itu,Narina dan Jauzan langsung datang karena diberitahu oleh beberapa siswa yang melihatnya.Lalu Narina pun langsung memeluk saudara kembarnya.
"Nad,kamu jangan tangisin laki - laki brengsek kayak dia.Udah ya!sekarang kita ke kelas aja"
"Narina,tolong dijaga ya Nadianya"
"Siap Kak"
Kemudian Narina langsung membawa Nadia ke kelasnya,lalu Rizam langsung menghampiri kedua Bodyguardnya.
"Lebih baik kalian jaga saja kedua adikku,jangan sampai ada cowok yang bertindak seenaknya kepada mereka terutama Nadia"
"Baik,tuan muda" respon kedua Bodyguard tersebut
Saat sudah sampai dikelas,lalu Narina mencoba menenangkan Nadia.Tiba - tiba Zardean masuk ke kelas.Melihat hal tersebut lalu Narina langsung mendekatinya kemudian memegang kerah bajunya Zardean dengan erat.
"HEH COWOK BRENGSEK!BERANINYA NYAKITIN PERASAAN CEWEK"
"Terus kamu mau apa?kamu mau ngehajar aku?silahkan!tapi jangan salahkan aku jika kau akan dipanggil ke ruang guru" respon Zardean sambil tersenyum menyeringai
Narina yang merasa kesal pun langsung mendorong Zardean hingga terjatuh,Nadia yang melihatnya hanya diam saja karena jika Narina sudah bertindak tak akan ada yang bisa menghalanginya.
Hingga akhirnya waktu belajar pun tiba,walaupun Nadia sedang bersedih tetapi dia masih bisa fokus belajar.Sementara itu,Zardean merasa sangat menyesal karena ketahuan selingkuh padahal dia tak mau kehilangan Nadia karena menurutnya Nadia adalah perempuan paling cantik.Dan sebenarnya Narina dan Nadia itu banyak disukai oleh Para siswa tetapi hanya Jauzan dan Zardeanlah yang berhasil menaklukan mereka berdua.
"Oke,aku harus bisa membuat Nadia menjadi pacarku lagi.Apa pun itu caranya" gumam Zardean dalam hati
Saat waktu istirahat tiba,lalu Zardean langsung mendekati Nadia dan berbicara,
"Nadia...Tolong maafkan aku,aku sangat menyesal sekali telah mengkhianatimu.Tolong kasih aku kesempatan dan aku berjanji tak akan mengulanginya lagi"
Sedangkan Narina yang mendengarnya pun langsung berbicara,
"Playboy seperti kamu itu tak pantas untuk diberikan sebuah kesempatan.Lebih baik kamu jauh - jauh dari Nadia dan jangan mendekatinya lagi"
Narina pun langsung mengajak Nadia ke Kantin,saat sudah sampai di Kantin dan memesan beberapa makanan.Zardean tak kunjung menyerah,lalu dia langsung mendekati Nadia lagi.
"Nadia... Aku mohon!aku berjanji tak akan menjadi playboy lagi"
"KAMU BISA PERGI GAK SIH!"
Lalu kedua Bodyguardnya mereka langsung mendekati Zardean dan salah satu dari mereka langsung berbicara,
"Jangan sampai kau mendekatinya lagi!"
"Kalian berdua diam saja!"
Lalu Zardean langsung menarik tangan Nadia namun tiba - tiba Rizam datang dan dia langsung menotok lehernya Zardean.
"Ini adalah peringatan pertama untukmu,jika kau menekat lagi,aku tunggu kehadiran kamu diatas ring"
Setelah itu,Rizam langsung melepas totokkannya lalu mendorong Zardean.
"Sampai kapan pun aku tak akan menyerah.Ingat perkataanku baik - baik!"
Kemudian Zardean pun langsung pergi meninggalkan Kantin.Sementara itu,Nadia langsung menangis kembali.Lalu Narina langsung memeluknya dan berbicara,