Rayhan berjalan-jalan di depan rumahnya, tak ada alasan khusus untuknya melakukan ini. Dia hanya sedang menyegarkan pikirannya kembali, sesekali menyaksikan dan menyapa orang yang lewat. Hampir seluruh waktunya terkuras hanya untuk pekerjaan, dan ketika dia memiliki waktu luang, Rayhan hanya ingin melakukan apa yang ingin dia lakukan. Walaupun sekedar berjalan-jalan di depan rumah seperti ini.
Disela-sela kegiatannya sekarang, tak sengaja kan wanitanya menangkap sosok tetangganya yang bekerja di perusahaan milik Luhan. Tidak tahu, apakah laki-laki itu mengetahui perihal rencana atasannya yang mengirimkan banyak teror pada Rayhan. Pasalnya, saat ini Rayhan tengah disapa oleh tetangganya itu, mereka bercengkrama di tempat ini. Saling menyapa dan berjabat tangan.
"Rumah kita bersebelahan, tapi aku hampir tidak pernah melihatmu," kata Anton.