"Jangan bicara apapun sampai aku menyuruhmu untuk berbicara,"
Rayhan memberikan peringatan pada temannya itu untuk tak membahas apapun setelah yang mereka lalui saat ini. Di sebelahnya Farrel hanya mengangguk sekali, mengiyakan atas ucapan Rayhan. Memang rawan jika mereka masih ada di lingkup perusahaan ini untuk membahas hal-hal penting. Keduanya memasuki mobil, namun Rayhan tak kunjung memberikan aba-aba untuk Farrel membuka suaranya. Bahkan, sampai mobil hitam ini menjauh dari area perkantoran itu, Rayhan juga hanya terdiam dan menatap jalanan kota.
Jarak yang mereka tempuh saat ini sudah beberapa kilometer dari kantor Luhan, membuat Farrel juga kebingungan untuk terus diam. Sampai ketika dia memperhatikan jalanan yang tak mengarah pada kantor mereka, Farrel lupa akan perintah temannya itu, dia reflek mengeluarkan suaranya. Namun, dengan cepat Rayhan memberikan tatapan tajamnya untuk membuat Farrel kembali diam.