Berdiam diri di rumah kedua orang tuanya, tak serta-merta membuat Nara tenang. Justru dia merasakan ketakutan yang lebih dari sebelumnya. Perihal seseorang yang ia lihat semalam, kemungkinan besar jika Nara juga itu akan digaet. Wanita itu duduk terdiam di ruang tamu dengan kaki yang saling menumpu, serta kedua tangan yang terlipat di depan dada. Pandangannya tidak fokus, dia melamun sejak tadi. Nara bukan hanya mengkhawatirkan dirinya, melainkan sang suami juga. Pasti berat untuk laki-laki itu menghadapi semuanya sendirian.
Tibalah sang ibu yang berjalan membawa sebungkus sayuran segar untuk dipotong sebelum dijadikan sebagai sup. Ibunya itu memang selalu memasak siang setelah Nara menikah, lagipula Indra juga pulang sore dari sekolahnya. Lantas sang ibu duduk tepat di sebelah putrinya, memperhatikan Nara yang masih melamun, tak menyadari kedatangan sang ibu di sini. Sampai ibunya memasukkan wortel mentah ke dalam mulut Nara, membuat putrinya itu menerimanya dengan keterkejutan.