Dua pasang tungkai secara mendadak berhenti di jarak beberapa meter dari meja resepsionis. Itupun karena ulah Nara yang memulainya. Wanita itu merentangkan kedua tangannya rendah, kedua alis yang terangkat secara bersamaan, serta pupil yang membesar setelah menyadari sesuatu. Menyedot atensi Rayhan, berganti dengan rasa khawatir yang tiba-tiba hadir.
"Ada apa?" tanya sang suami.
Kepalanya menoleh, "Kita akan menggunakan mobil siapa?"
"Tentu saja mobilku,"
Nara tak menjawab, ia membuka tasnya guna mengambil kunci mobil yang diangkat tepat di depan wajah sang suami. "Lalu, ini bagaimana?" tanyanya lugu.
Laki-laki bertubuh besar itu terdiam, menatap sang istri yang masih setia dengan posisinya. Entah kenapa, Rayhan terasa seperti ditelan oleh kegemasan sang istri. Tetap bungkam, Rayhan mengambil kunci mobil istrinya yang tergelantung di jari telunjuk, lantas berjalan menuju resepsionis guna menitipkan kunci mobil itu.