Mengarahkan pendingin tepat ke wajahnya, membuat Nara tertarik untuk menyentil dahi sang adik. Bukan apa-apa sebenarnya, namun tingkah adiknya ini sangat tidak sesuai dengan usianya. Nara rasa adiknya lahir di tahun yang salah.
"Kak, sakit!"
Sembari memegang roda setir dan pandangan yang terarah pada kaca spion sisi kiri, wanita itu berkata, "Kau menghalangi pandanganku,"
Beberapa detik Indra menatap sang kakak, sebelum akhirnya membanting diri untuk bersandar. Pandangannya terarah pada luar jendela, menatap langit sore yang mulai menampilkan warna jingga. Segera dia mengeluarkan ponselnya, mengambil pemandangan itu dari dalam mobil.
Setelah memiliki kamera yang dibelikan kakak iparnya, Indra semakin menggeluti bidang fotografi. Ya, walaupun hanya mencari tahu tentang cara penggunaan kamera profesional. Dia sangat menyukainya, bahkan sudah banyak gambar pemandangan yang diabadikan di dalam laptopnya.
"Lihatlah, kak. Gambar yang aku ambil sangat bagus, bukan?" pamernya.