Baru saja tiba di kantor, Rayhan langsung melepas jasnya dan menggantungnya pada gantungan khusus jasnya itu. Laki-laki itu duduk di kursi kerjanya dengan tubuh yang sengaja dia jatuhkan ke sana. Rayhan secara natural laki-laki itu mengambil beban yang berada di atas mejanya, dengan pandangan yang melamun dia memutar pulpen tersebut tanpa melihat ke arah tangannya yang terus bergerak. Pun laki-laki itu sama sekali tidak melakukan apapun selain berdiam diri dengan kepala yang terus memikirkan permintaan Nara semalam. Entah kenapa, ada sedikit penyesalan ketika dia semalam berani untuk menyetujui permintaan sang istri. Padahal, dirinya sama sekali tidak ingin melakukan hal seperti itu. Namun, Nara bersikeras untuk memintanya melakukan hal tersebut.