Nara akhirnya sudah mempersiapkan tempat ternyaman untuk putranya itu agar segera minum susu. Dia sengaja tidak mengunci kamar, karena sedikit khawatir dan juga takut jika orang-orang di ruang tamu akan menaruh curiga padanya. Yang terpenting, asal wanita itu tidak membuat suara aneh-aneh dan segera memberikan ASI pada putranya, Nara sangat yakin jika tidak akan ada orang yang masuk ke dalam kamar ini. Ah, hanya memberikan makanan pokok pada putranya saja membuat jantungnya berdebar keras seperti ini. Ditambah, bayangan yang sejari tadi mengganggunya tentang Anggun yang memasuki rumah sakit.