"Rayhan sialan. Bisa-bisanya dia menyuruhku untuk mengerjakan pekerjaannya lagi. Dan anehnya, aku juga tidak bisa menolak perintahnya," kesal Farrel.
Laki-laki itu baru saja keluar dari lift dan tengah berjalan menuju ruangannya. Namun, langkah laki-laki itu sempat terhenti ketika dia melihat ada seseorang yang sedang berdiri bersama dengan sekretarisnya. Pasalnya, dari perawakan laki-laki yang berdiri di depan meja sekretarisnya itu tampak bukan pegawai di kantor ini. Namun, laki-laki itu tak ingin mengambil pusing karena dia pikir jika orang tersebut pasti mengenali sekretarisnya. Pun tanpa mengindahkan keberadaan mereka berdua, Farrel tapi memilih untuk langsung memasuki ruangannya untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh atasannya ini.
"Pak Farrel," panggil sekretarisnya itu secara tiba-tiba.