Di balik roda setir, seorang laki-laki berbadan besar sedang meracau tidak jelas. Mulutnya terus bergerak membicarakan hal yang membuatnya penasaran sejak tadi malam. Perasaannya mengatakan kalimat Nara tadi malam seperti memberitahu jika istrinya itu bisa melihat dengan jelas ketika Rayhan memikirkan sesuatu.
"Apa aku terlalu menunjukkannya?" herannya yang masih belum henti meracau.
Rayhan menggaruk kepala belakangnya yang mendadak terasa gatal, kepalanya juga sedikit dimiringkan selepas dirinya merasa kebingungan. Dia tak akan menampik jika semalam pikirannya sempat kacau karena beberapa hal, hanya saja dia sudah berusaha untuk menutupinya dari Nara. Pikirannya itu cukup mengacaukan dirinya saja, tidak dengan sang istri. Dia melemparkan kepalanya pada sandaran kursi. Kendati pikirannya kacau, Rayhan tetap berusaha untuk meletakkan semua fokusnya pada jalanan pagi ini saat dia menuju ke kantor tempat kerjanya.