Tadi memang sangat tidak mengasyikkan saat Nara duduk di balkon sendirian, namun kini wanita itu justru merasa bahagia. Kali ini, dirinya dan Rayhan duduk di balkon lantai dua. Lebih tepatnya berada di dekat kamar anak mereka. Walau belum terlihat jelas perawakan anak pertama mereka, tapi mereka berdua sudah memberikan semua fasilitas yang akan dibutuhkan oleh anak mereka. Itulah Rayhan, selalu mempersiapkannya sejak awal, tak ingin jika anaknya nanti merasa kekurangan akan sesuatu. Toh, belum dipakai saja, laki-laki itu masih saja merasa ada yang kurang. Namun, Nara selaku istri menahan suaminya untuk melakukannya secara perlahan, beriringan dengan tumbuhnya anak mereka. Karena memang mereka berdua belum tahu kebutuhan apa yang harus didahulukan nantinya.