"Kau ingin datang ke kantor suamiku?" tanya Nara.
Wanita yang berada di sebelah Nara langsung mengerutkan alisnya, pasalnya dia bingung dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Nara. Hera hanya bisa mengerutkan alisnya seraya menatap darah dengan penuh kebingungan. Bagaimana bisa Nara mengajaknya pergi ke kantor Rayhan? Maksudnya, tentu saja semua orang yang berada di kantor itu tidak akan mengenali Hera. Lagipula, Hera juga tidak memiliki kepentingan apapun untuk datang ke kantor suami dari temannya itu. Pun Hera hanya menjawabnya dengan gelengan kepala, hanya saja Nara menahannya dan tetap memaksanya agar ikut untuk ke kantor Rayhan.