Indra mengetuk pintu kamar kakaknya beberapa kali sebelum akhirnya dibukakan oleh wanita itu. Pun wanita itu membiarkan sangat di waktu masuk ke dalam kamarnya setelah dia berikan izin. Nara sendiri juga sama sekali tidak mengetahui apa tujuan sang adik yang datang ke kamarnya ini secara tiba-tiba—karena biasanya Indra sama sekali tidak berniat masuk ke kamar ini. Tampak remaja laki-laki itu yang mendudukkan dirinya di atas ranjang, menatap Nara yang sedang duduk di meja rias untuk merawat wajahnya.
"Tumben sekali Kak Rayhan belum pulang," kata Indra.
"Dia bilang akan lembur," balas Nara, pantas wanita itu memutar tubuhnya dan menghadap sang adik sebelum kembali berbicara. "Kau sudah makan? Jika belum, makanlah terlebih dahulu. Tak apa kau mendahului kami. Yang ada, kau akan kelaparan jika menunggu kami," tutur Nara.
"Memangnya, Kak Rayhan akan pulang jam berapa?" tanya Indra lagi.
"Aku tidak tahu,"