Hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja, akhirnya Nara bisa menenangkan dirinya. Sedikit demi sedikit suasana hatinya juga sudah mulai berubah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ya, mustahil baginya jika dia harus terjebak dalam perasaan asal dan marah dengan ucapan orang lain. Dia sangat menyadari jika orang lain memiliki hak untuk bersuara, dan dirinya tidak bisa mengontrol. Karena itu, Nara saat ini mencoba untuk mengabaikan apa yang telah diterimanya dari tadi pagi, karena memang tidak akan ada habisnya jika terus dia pikirkan.
Kini wanita itu tengah menyiram seluruh tanaman yang berada di halaman depan rumahnya. Tentu saja, kegiatan ini juga menenangkan dirinya ketika melihat tanaman yang hijau dan sakarini saat disiram oleh air yang keluar dari keran. Ini sudah menunjukkan pukul tiga sore, yang mana sebentar lagi adiknya akan segera pulang dari sekolah. Tidak, sepertinya dia harus menunggu lebih lama lagi lantaran jarak antara sekolah Indra dengan rumah ini cukup jauh.