Tak dipungkiri, pesan tadi pagi masih belum bisa menghilang dari pikirannya. Sejak dirinya membaca pesan yang entah dari siapa pengirimnya, jantung laki-laki itu mulai berdetak tidak karuan. Sampai dirinya sudah berada di kantor, bulir-bulir keringat terus keluar dari pori-porinya. Bahkan, dia juga sudah berkali-kali menelan ludahnya sendiri. Tentunya, hal itu sudah mengacaukan pikirannya sejak tadi. Rayhan sampai sulit mengontrol emosinya ketika sedang mengerjakan pekerjaannya, pulpen yang berada di tangannya sampai terlempar cukup jauh.