Semalam sudah membeli banyak bahan makanan, dan siang ini waktunya Nara untuk mengolahnya menjadi bekal makan siang suaminya. Rasanya gugup juga kala dia akan kembali mendatangi kantor suaminya itu. Tak akan berbohong jika Nara masih ingat jelas apa yang terjadi di sana, namun dia tak ingin menjadikan tempat itu sebagai tempat yang akan mengingatkannya pada masa lalu. Itu menyakitkan, dia masih berusaha untuk benar-benar melupakannya—walaupun sulit pada kenyataannya.
Kepalanya menggeleng guna menghilangkan bayangan itu secepatnya. Nara hanya terfokus dengan pekerjaannya saat ini. Beberapa jam lagi jam makan siang Rayhan akan tiba, Nara tak ingin suaminya menunggu lama makanannya tiba.